POPULER 'Sarung' Ma'ruf Amin Sampai Celana Cingkrang Bisa Jadi Busana PNS

Berita populer POPULER Sarung Ma'ruf Amin Sampai Celana Cingkrang Bisa Jadi Busana PNS

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kolase Instagram/pnsgantengcantik/Tom Holland
Kolase seragam PNS 

TRIBUNAMBON.COM - Baju seragam aparat sipil negara (ASN) dianggap sudah tak layak dipertahankan.

Adalah anggota DPR RI yang juga tokoh budaya Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birkorasi serta Menteri Agama mengubah aturan pakaian ASN alias PNS disesuaikan dengan basis budaya nusantara.

Terkini Mahasiwa Universitas Brawijaya Hilang: Tampak Kamar Kos Terbuka, HP Abdul Azis Tak Terlacak

Dedi melihat selama ini ketentuan tentang pakaian ASN dan pejabat DPR hingga DPRD merupakan warisan kolonial Belanda.

Misalnya, kata Dedi, pakaian seragam harian (PSH) ASN tangan pendek yang berbahan wol atau biasa disebut jas tongki adalah pakaian yang biasa digunakan orang Belanda untuk berburu.

Namun di Indonesia, pakaian ini dijadikan seragam formal untuk bekerja harian.

Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

"Itu pakaian gaya Belanda yang biasa dipakai untuk berburu," kata dedi kepada Kompas.com, Senin (4/11/2019).

Selain warisan kolonial Belanda, lanjut Dedi, pakaian seperti itu tidak cocok untuk lingkungan Indonesia.

Informasi Calon Pelamar CPNS 2019: Instansi Rilis Syarat dan Formasi Lengkap CPNS, Akses Link Ini

Menurut dedi, pakaian berbahan wol cocok di daerah dingin.

Namun di Indonesia, tidak semua daerah bersuhu dingin. Bahkan ada yang suhunya mencapai 36 derajat celcius, terutama saat musim kemarau.

"Suhu Indonesia itu cocoknya menggunakan pakaian dari sutera. Bahan baku sutera itu masuk alam Indonesia," kata dedi.

PNS Dilarang Like, Share, Komentari Status Medsos yang Singgung Soal-soal Ini: Sanksi Bisa Dipecat. Foto hanya ilustrasi.
PNS Dilarang Like, Share, Komentari Status Medsos yang Singgung Soal-soal Ini: Sanksi Bisa Dipecat. Foto hanya ilustrasi. (dok. ist)

Selain seragam ASN, gaya Barat juga terlihat dalam pakaian untuk anggota legislatif, terutama pakaian sipil lengkap (PSL) untuk acara resmi atau pengambilan keputusan.

Pakain PSL ini adalah baju jas dengan dasi.

Menurut Dedi, selain ala kebarat-baratan, penggunaan PSL ini juga akan berdampak pada lingkungan.

Ketika anggota legislatif menggunakan PSL, maka suhu di ruangan harus benar-benar dingin, karena pakaian model itu membuat orang gerah.

"Agar suhu dingin, maka harus menggunakan AC dengan PK tinggi dan itu akan merusak lapisan ozon," kata Dedi.

Unik, Kapolda Maluku Pimpin Upacara Sertijab 2 PJU dan Kapolres melalui Videoconference

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved