Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi Tewas Bersama 2 Istrinya, Ledakkan Bom Rompi saat Digerebek

Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bersama dengan dua istri ketika pasukan khusus AS melakukan penyerbuan.

Editor: Fitriana Andriyani
Aljazeera.com
Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bersama dengan dua istri ketika pasukan khusus AS melakukan penyerbuan. 

TRIBUNAMBON.COM - Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bersama dengan dua istri ketika pasukan khusus AS melakukan penyerbuan.

Berdasarkan laporan dari sejumlah media AS, operasi itu diperintahkan langsung oleh Presiden Donald Trump dengan menyasar kawasan utara Suriah.

Abu Bakar al-Baghdadi diberitakan tewas dengan cara meledakkan rompi bom bunuh diri setelah dia tahu tak punya kesempatan untuk kabur.

Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi Tewas di Suriah, Ledakkan Bom Rompi di Tubuhnya saat Digerebek

Diberitakan Newsweek via Daily Mirror Minggu (27/10/2019), selain dua istri si pemimpin ISIS, tidak ada korban luka dari pasukan AS.

Kabar itu terjadi setelah Trump berkicau "sesuatu yang besar baru saja terjadi" di Twitter tanpa memberi detil lebih lanjut.

Sumber dari internal Washington menuturkan, Pentagon mengerahkan operasi yang menyasar salah satu markas tersisa ISIS di Suriah.

Misinya adalah mencari lokasi "target bernilai tinggi", yang diyakini adalah Abu Bakar al-Baghdadi. Pernyataan itu juga dibenarkan sumber militer.

Kepada Reuters, sumber tersebut mengungkapkan AS memang meluncurkan operasi militer kepada Baghdadi. Namun dia tak mengungkapkan apakah berhasil.

3 Bulan Putus dari Ali Syakieb yang Dipacari 6 Tahun, Citra Kirana Dilamar Rezky Aditya

Dilaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri memberi tahu Gedung Putih mereka "yakin" Baghdadi tewas, dengan verifikasi kebenarnnya masih menunggu.

Misi dari Komando Operasi Khusus itu dilaksanakan pada Sabtu (26/10/2019), setelah munculnya laporan intelijen dari Suriah.

Baghdadi sempat bergabung bersma Al-Qaeda, dan aktif ketika AS menginvasi Irak pada 2003, dan sempat dipenjara di fasilitas Abu Ghraib.

Seorang pria kelahiran Irak yang diyakini berusia 48 tahun, dia memimpin ISIS melakukan aksi terori baik di Suriah maupun Irak.

Namanya kemudian masuk dalam daftar buruan seluruh dunia ketika mengumumkan berdirinya "kekhalifahan" ISIS di Mosul, Irak, pada 2014.

Berada dalam komandonya, kelompok ekstremis itu melawan pasukan pemerintah Irak dan Suriah, dan menguasai kawasan ladang minyak dengan jutaan populasi di dalamnya.

Gadis Vietnam Jadi 1 dari 39 Mayat dalam Truk Kontainer di Inggris, Keluarga Ungkap Pesan Terakhir

PA Ditangkap atas Kasus Prostitusi, Keluarga: Sempat Minta Dibuatkan SKCK untuk Jadi Anggota DPR

Kelompok itu dimasukkan sebagai organisasi teroris karena dituduh melakukan kejahatan perang. Seperti memenggal para sandera.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved