Kisah Haru Dua Ibu Korban Gempa Maluku Lahirkan Bayi, Satu di Hutan & Satunya Saat Gempa Susulan

Inilah kisah haru dua ibu korban gempa Maluku lahirkan bayi, satu di hutan satunya tanpa bantuan medis

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Dok Istimewa
Seorang pengungsi korban gempa bumi, Heny Tomia melahirkan bayinya di dalam tenda darurat di hutan dusun Wainuru, Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, Jumat (4/9/2019). 

Kondisi itu membuat warga belum berani turun ke perkampungan mereka dari hutan-hutan dan perbukitan.

Menurut La Sididi, setelah melahirkan, putrinya sempat dievakuasi ke rumah mereka di Dusun Waitasi.

Namun, karena gempa terus terjadi, putrinya itu kembali ke lokasi pengungsian yang jaraknya sekitar 7 kilometer dari rumah mereka.

“Anak saya sudah naik lagi ke gunung sambil berjalan kaki, karena tadi gempa sangat kuat barusan terjadi pas mau shalat Jumat,” kata La Sadidi.

Menurut La Sadidi, warga di Dusun Waitasi dan dusun-dusun lainnya hingga kini masih berada di lokasi pengungsian dan belum berani turun ke perkampungan.

Selama sepekan mengungsi di perbukitan, banyak warga belum juga mendapat bantuan baik tenda, sembako maupun selimut.

Prakiraan Cuaca Ambon Hari Ini Sabtu, 5 Oktober 20919: Malam Cerah Berawan

Selain itu, belum ada bantuan medis dan obat-obatan.

“Kita hanya dapat beras 5 kilogram dan sarimi. Kalau posko kesehatan obat-obatan dan tenaga medis di lokasi pengungsian tidak ada sama sekali,”kata La Sadidi.

Menurut La Sadidi, tenda dan selimut paling dibutuhkan, karena cuaca buruk yang terjadi.

"Memang kemarin ada bantuan tenda, tapi hanya tujuh dan itu tidak bisa menampung ribuan pengungsi,”kata La Sadidi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Badai dan Hujan Lebat, Pengungsi Gempa Melahirkan Tanpa Bantuan Medis di Gubuk Reyot"
Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved