Ribuan Ikan Terdampar di Pantai, Beredar Isu Pertanda Tsunami, Warga Ambon Mengungsi, Ini Kata BMKG

Fenomena terdamparnya ribuan ikan di Ambon memicu isu pertanda tsunami, warg Ambon pun mengungsi ke ketinggian. Ini penjelasan BMKG.

Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Fitriana Andriyani
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Fenomena terdamparnya ribuan ikan di Ambon memicu isu pertanda tsunami, warg Ambon pun mengungsi ke ketinggian. Ini penjelasan BMKG. 

Richard juga mengajak warga mempercayai informasi resmi dari pihak berwenag seperti BMKG.

“Yang berwenang menyatakan peringatan dini tsunami itu BMKG jadi selama tidak ada peringatan dini tsunami jangan percaya informasi hoaks yang beredar,”katanya.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy didampingi Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler dan Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru saat memberikan keterangan kepada waratwan terkait penemuan ribuan ikan mati mendadak di sejumlah pantai di Ambon, Senin (16/9/2019)
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy didampingi Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler dan Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru saat memberikan keterangan kepada waratwan terkait penemuan ribuan ikan mati mendadak di sejumlah pantai di Ambon, Senin (16/9/2019) (Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)

Keterangan BMKG

BMKG Stasiun Ambon mengimbau kepada warga di Kecamatan Leitimur Selatan, Ambon, yang telah mengungsi ke sejumlah tepat agar dapat kembali ke rumah-rumahnya masing-masing.

“Jadi diimbau kepada masyarakat tetap tenang, jangan panik dan segera kembali ke rumah masing-masing,”kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon, Andi Azhar Rusdin kepada Kompas.com saat dihubungi Senin (16/9/2019) malam.

Dia menjelaskan, hingga saat ini kondisi kegempaan di wilayah Maluku maupun Pulau Ambon saat ini dalam staus yang normal.

Sehingga, warga diimbau agar jangan sampai terpancing dengan isu-isu menyesatkan yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Kami mengimbau kepada warga dapat mengikuti informasi resmi dari BMKG baik melalui website maupun lewat akun media sosial seperti Facebook, Twitter, maupun Instagram. Kami juga mengimbau agar warga dapat mengaktifkan aplikasi android untuk mendapat informasi BMKG,” ujarnya.

Dia menerangkan, tsunami terjadi karena ada pemicunya, seperti gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik atau letusan gunung berapi, longsor bawah laut atau longsoran tebing, meteor yang jatuh di laut dan ulah manusia seperti meledakan bom dengan skala besar di laut.

“Tetapi itu sangat jarang terjadi, di atas 80 persen kejadian tsunami itu dipicu oleh gempa bumi tektonik, jadi sampai saat ini tidak ada tanda-tanda akan mau terjadi tsunami di Ambon,” jelas Andi.

apabila ke depan ada gempa besar yang skalanya diatas 7 magnitudo dan memenuhi persyaratan terjadi tsunami pasti BMKG akan mengeluakan peringatan dini tsunami.

”Tapi untuk saat ini kondisi kegempaan di Ambon normal jadi warga jangan sampai termakan isu-isu tidak bertanggung jawab,”katanya.

(Kompas.com Kontributor Ambon Rahmat Rahman Patty)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved