Rangkuman Rencana ISIS untuk Rusuh Papua, Benny Wenda Singgung Wanita Tersangka
Rangkuman rencana ISIS untuk kerusuhan di Papua, Benny Wenda singgung Wanita Tersangka
TRIBUNAMBON.COM - Kabar terkini pasca-kerusuhan di Papua yang telah terjadi sejak Senin (19/8/2019) yang lalu.
Terkini, ada sebuah kabar jika kelompok jaringan teroris ISIS di Papua sempat merencanakan aksi pengemboman di Polres Manokwari.
Menurut Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo kelompok jaringan teroris ISIS tersebut sebelum melakukan aksinya di Papua, telah dicegah oleh Densus 88 Antiteror.
• Rencana Keji Dalang Kerusuhan di Papua, Termasuk Setting Agenda Internasional
• Kelompok Klandestin yang Disebut Menhan Ada di Balik Pemberontak Papua, Hendropriyono Punya Cerita
"Satu yang sudah dilakukan upaya penegakan hukum oleh Densus 88, (kelompok teroris itu) berupaya melakukan pengeboman di Polres Manokwari," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jumat (6/9/2019).
Dedi Prasetyo juga menuturkan aksi pengeboman itu sedianya dilakukan tahun lalu.

"Tahun kemarin (rencana pengeboman), tahun kemarin sudah ditangkap, sebelum dia melakukan aksinya sudah ditangkap," ucap Dedi Prasetyo.
Kelompok jaringan teroris ISIS ini ternyata sudah terdeteksi keberadaannya di Papua sejak dua tahun silam.
• Viral Bocah di Bandung Punya Bola Mata Langka, 3 Warna Bola Mata, Ini Ceritanya
• Acara TV Hari Ini Jumat 9 September 2019, Gengsi Dong di ANTV, The Twilight Saga di TransTV
Dedi Prasetyo mengatakan, meski sudah terdeteksi sejak dua tahun lalu, kelompok ISIS baru aktif bergerak dalam setahun terakhir.
"Memang sudah terdeteksi kurang lebih sekitar dua tahun belakangan ini, cuma dia aktifnya kurang lebih satu tahun belakangan ini," ujar Dedi.
Dedi menyebut keberadaan kelompok ISIS terdeteksi di sejumlah wilayah, seperti Jayapura, Wamena, Fakfak, Manokwari, hingga Merauke.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut sejak adanya penangkapan dua terduga teroris di Manokwari pada 2017 lalu, kelompok itu mulai melakukan rekrutmen.
Selain itu, kata dia, mereka juga berusaha melakukan penguasaan wilayah dan berupaya melakukan aksi amaliyah kepada kepolisian.
"Itu sel-selnya memang dia dalam arti kata masih melakukan rekrutmen, kemudian penguasaan wilayah, dan dia terus akan melakukan amaliyah dengan sasaran anggota kepolisian," ucapnya.

Sementara itu, tersangka baru dalam kasus provokasi massa di Papua, Veronica Koman telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Polda Jawa Timur.
Seperti yang ditulis oleh Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, mengatakan interpol saat ini sedang melacak Veronica Koman yang berada di luar negeri.
• Ria Irawan Terbaring di RSCM, Derita Kanker, Sembunyikan Kesedihan
• Mengapa Kisah KKN Desa Penari Bisa Sangat Viral dan Bikin Penasaran? Ini Penjelasan Para Ahli