Akui Pernyataan Perang Hanya Main-main, Murad Ismail: Kita Orang Maluku Tidak Benci Ibu Susi

Gubernur Maluku Murad Ismail akui pernyataan perang kepada Susi Pudjiastuti hanyalah main-main, "Perang itu jalan terakhir setelah semuanya diambil".

Editor: Fitriana Andriyani
kompas.com Rahmat Rahman Patty
Gubernur Maluku Murad Ismail akui pernyataan perang kepada Susi Pudjiastuti hanyalah main-main, "Perang itu jalan terakhir setelah semuanya diambil". 

Sebab, perpres tentang LIN sudah selesai diharmonisasi di tingkat Kementerian Hukum dan HAM.

“Ada apa dengan Menteri Susi? Perpes itu sudah mendapat paraf persetujuan dari Sekretaris Kabinet (Setkab) dan Menko Kemaritiman,” ujarnya.

Murad menambahkan, beberapa kebjakan yang merugikan Maluku seperti adanya sistem dana bagi hasil (DBH). Hal ini dinilai tidak adil bagi Maluku yang merupakan daerah penghasil dianggap

Kebijakan lainnya yaitu kewenangan perizinan dan regulasi yang mengatur retribusi daerah.

“Setiap tahun triliunan rupiah  dibawa keluar dari Maluku, tapi yang balik dalam bentuk DBH sektor perikanan tidak sampai Rp 11 miliar, dengan rincian setiap kabupaten dan kota hanya memperoleh Rp 983 juta,” ungkapnya.

Murad menjelaskan, jumlah kapal ikan yang memperoleh izin operasi dari Pemerintah Provinsi Maluku pun tercatat hanya 288 kapal, karena adanya batasan di bawah 30 GT.

Sementara jumlah izin kapal ikan yang dikeluarkan dari kebijakan Susi untuk beroperasi di wilayah perairan Maluku, kata Murad, sebanyak 1.640 kapal.

"Anehnya, kapal-kapal ini tidak mempekerjakan orang Maluku, anak-anak daerah saya. Home based-nya pun menggunakan pelabuhan yang semestinya dilabuhi oleh kapal-kapal izin provinsi," ujarnya.

Murad menilai sikap dan kebijakan Susi yang tidak memihak kepada Maluku dan telah merugikan seluruh masyarakat Maluku.

Menurutnya, kebijakan dan sikap Susi tersebut telah menyebabkan Maluku menjadi miskin.

“Sikap seorang menteri seperti ini yang menyebabkan Maluku dimiskinkan secara struktural," katanya.

Gubernur Maluku Nyatakan Perang ke Menteri Susi, Sebut Kebijakan Moratorium Rugikan Rakyat Maluku

Tanggapan dari Pihak Susi Pudjiastuti

Salah seorang utusan Susi, Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Yunus Husein justru menilai positif pernyataan perang Murad.

Yunus menilai Murad Ismail memiliki semangat yang tinggi dalam memajukan Ambon dan Maluku.

“Ya beliau semangat ya untuk memajukan Ambon, Maluku. Itu bagus ya,” kata Yunus sesaat sebelum pertemuan dengan Murad, Kamis (5/9/2019) dilansir Kompas.com.

Yunus menjelaskan bahwa kedatangan 5 utusan Menteri Susi ke Kantor Gubernur Maluku bertujuan untuk koordinasi dan melihat kebutuhan masyarakat Maluku.

“Ya Kita mau koordinasi, kita mau lihat kebutuhan di sini apa, masalahnya apa kita mau dengar dulu makanya dibawa beberapa ada dirjen juga,” ungkapnya.

Husein mengaku telah mengenal Murad sejak lama, saat mantan komandan korp Brimob Polri itu masih bertugas di Medan, Sumatera Utara.

Sehingga kedatangannya ke Maluku untuk menemui Murad juga dilakukan untuk bersilaturahim.

“Silaturahim dengan Pak Murad ini teman lama, beliau teman lama sejak dari kasat Brimob di Medan dulu, kita sudah bertemu berkali-kali,”katanya.

(Kompas.com Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur Maluku Akui Pernyataan Perang ke Menteri Susi Hanya Main-main".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved