2 Memori Kecelakaan Maut di Tol Cipularang: Beda Penyebab, Soal Rem dan Oleng

Berita terkini kecelakaan maut di Tol Cipularang, beda penyebab hingga soal rem dan oleng

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Tribun Jabar/Erry Chandra
Kecelakaan Beruntun terjadi di KM 92 Tol Cipularang, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Kecelakaan beruntun itu terjadi sekira pukul 12.30 WIB, Berdasarkan informasi awal yang diterima, setidaknya ada 10 mobil yang terlibat kecelekaan beruntun tersebut. 


2. Kendaraan Oleng

Sementara kecelakaan di Tol Cipularang juga terjadi pada awal tahun ini.

Yakni melibatkan Bus Bima Suci di Tol Cipularang KM 70+400, Purwakarta.

Dikutip dari Tribun Jabar, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri mengatakan secara administrasi bus Bima Suci yang mengalami kecelakaan di Tol Cipularang KM 70+400, Purwakarta masih laik jalan.

Hal itu dikatakannya saat menyambangi lokasi kecelakaan tunggal yang mengakibatkan tujuh korban meninggal dunia pada Senin (28/1/2019).

Menurut data yang diperolehnya, bus berwarna kuning merah bernopol A 7520 CS itu adalah kendaraan yang dirilis tahun 2013.

"Untuk surat uji KIRnya berakhir pada bulan Juni nanti, kemudian pengemudinya juga telah memiliki SIM B1 umum. Secara administrasi sudah laik," kata Irjen Pol Refdi Andri saat ditemui usai mengecek langsung lokasi kejadian kecelakaan.

Meski begitu, ia memastikan pihaknya terus melakukan penyelidikan penyebab utama kecelakaan tersebut.

Bus Bima Suci mengalami kecelakaan tunggal di Cipularang
Bus Bima Suci mengalami kecelakaan tunggal di Cipularang (Tribun Jabar/Haryanto)

Mulai dari pengolahan TKP secara manual maupun menggunakan alat canggih yang dimiliki tim Traffic Accident Analysis (TAA).

Alat berupa laser 3D scanner yang digunakan itu nantinya akan memberikan gambaran sebelum, saat, dan pasca kejadian kecelakaaan.

Dalam bentuk animasi, kronologi kecelakaan yang dialami bus dengan jurusan Bandung-Merak itu dapat tergambar cukup baik.

"Mudah-mudahan dalam waktu singkat, setidaknya 1x24 jam kesimpulan penyebab kecelakaan telah bisa disimpulkan," ucap Irjen Pol Refdi Andri.

Selain dari alat tersebut, informasi-informasi lainnya mulai dari keterangan saksi, pengemudi kendaraan, maupun tim ahli akan dikumpulkan.

Dengan demikian pihaknya akan bisa menyimpulkan penyebab utama yang membuat bus berpenumpang puluhan orang itu mengalami kecelakaan dan berada di parit.

"Nantinya akan kami sesuaikan dengan apa yang telah kami dapat. Faktor lain berupa kondisi jalan, kendaraan, supir akan menjadi pertimbangan pihak kami," ujar Irjen Pol Refdi Andri.

Ia pun mendorong jajarannya untuk segera mungkin menyelesaikan penyelidikan guna mengetahui penyebab utama kecelakaan.

"Kami berduka atas kejadian ini, apalagi telah mengakibatkan tujuh korban meninggal dunia. Tentu ini jadi pelajaran untuk kita semua, semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa," kata Irjen Pol Refdi Andri.

Ramalan Zodiak Besok Selasa 3 September 2019, Aries Dapat Banyak Pujian, Scorpio Jadi Penurut

Viral Video Panas Banjarmasin, Terkuak Pasangan Tunangan, Suka Sama Suka, Dicuri Diam-diam

Mulyani Syok

Seorang korban selamat kecelakaan bus Bima Suci di Tol Cipularang KM 70, Yani Mulyani terlihat masih syok pascakejadian nahas yang baru dialaminya.

Pada perjalanannya menuju Banten dari Terminal Leuwipanjang, Bandung, Yani berangkat bersama puluhan penumpang lain pada Senin (28/1/2019) sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat ditemui di RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta, Yani mengaku tidak tahu persis insiden yang dialaminya itu.

"Kejadiannya itu begitu cepat. Tahu-tahu bus yang dinaikin oleng, dan menabrak pembatas jalan hingga berakhir terguling di parit," kata Yani sambil terbaring di ruang perawatan, Senin.

Dia pun tidak mengetahui apa penyebab bus yang dinaikinya mengalami oleng.

Sebelum kecelakaan maut, bus berwarna kuning merah itu menghampiri rest area yang berjarak dua kilometer dari lokasi tergulingnya bus.

Di tempat istirahat tol Cipularang KM 72, bus yang dikemudikan Dede Suhaeri (40) itu mengisi bahan bakar dan kembali membawa penumpang.

Yani yang duduk tidak jauh dari sopir mengaku, saat itu cuaca sedang hujan ringan dan tidak sedang ugal-ugalan.

"Saya tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja oleng. Saya berpegangan pada besi tempat duduk. Saya dalam kondisi sadar saat itu namun sempat blank sebentar," ujarnya.

Usai bus berhenti dengan posisi akhir terbalik dan di bawah parit, Yani berusaha untuk keluar saat sudah sadar.

Pada kecelakaan itu, dia mengalami benturan di kepala, lecet di tangan, dan memar di kakinya.

Dia mengaku keluar bus dengan merangkak di atas tanah, setelah berada di luar badan bus.

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Akan Gunakan Alat Canggih untuk Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Bima Suci
Penulis: Haryanto

(TribunAmbon.com/Chrysnha)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved