2 Memori Kecelakaan Maut di Tol Cipularang: Beda Penyebab, Soal Rem dan Oleng

Berita terkini kecelakaan maut di Tol Cipularang, beda penyebab hingga soal rem dan oleng

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Tribun Jabar/Erry Chandra
Kecelakaan Beruntun terjadi di KM 92 Tol Cipularang, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Kecelakaan beruntun itu terjadi sekira pukul 12.30 WIB, Berdasarkan informasi awal yang diterima, setidaknya ada 10 mobil yang terlibat kecelekaan beruntun tersebut. 

TRIBUNAMBON.COM - Kecelakaan maut terjadi di Tol Cipularang Km 91, Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (2/9/2019) pukul 12.30 WIB.

Kejadian serupa juga kerap terjadi di Tol Cipularang, yakni kecelakaan  maut Bus Bima Suci di Tol Cipularang KM 70 menewaskan 7 orang penumpang, Senin (28/1/2019) .

Dari dua kejadian kecelakaan maut tersebut, terkuak fakta-fakta baru yang dirangkum TribunAmbon.com dari berbagai sumber.

Di antaranya adalah fakya penyebab kecelakaan yakni sikap pengemudi hingga kendaraan oleng.

Prakiraan Cuaca BMKG Ambon dan Sekitarnya Besok Selasa 3 September 2019, Ambon Hujan Dini Hari

UPDATE Kecelakaan Tol Cipularang: 9 Tewas, 11 Luka, 1 Korban Terjebak dalam Truk, Ini Kronologinya

Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Ulah Pengemudi hingga Fakta Korban Tewas Tambah

1. Ulah Pengemudi

Penyebab pertama yang diduga mengakibatkan kecelakaan maut di Tol Cipularang Senin hari ini adalah ulah pengemudi.

Meski demikianb, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kecelakaan.

Dikutip dari Tribunnews.com, korban meninggal dunia akibat kecelakaan menjadi sembilan orang.

Lalu, kecelakaan meibatkan 20 orang.

Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adipratama mengatakan, jumlah korban yang meninggal dunia menjadi sembilan orang.

Sebelumnya diberitakan, jumlah korban meninggal ada enam orang.

"Ada sembilan orang yang meninggal, empat orang terbakar dan lima lainnya tidak terbakar," ujar AKP Ricky saat diwawancari KompasTV.

Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Ricky Adipratama mengatakan, jumlah korban yang meninggal dunia menjadi sembilan orang.

Sebelumnya diberitakan, jumlah korban meninggal ada enam orang.

"Ada sembilan orang yang meninggal, empat orang terbakar dan lima lainnya tidak terbakar," ujar AKP Ricky saat diwawancari KompasTV.

Situasi terkini lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipulang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, arah Bandung ke Jakarta, Senin (2/9/2019). Tampak mobil hangus terbakar. (TribunJabar/Erry Chandra)
Situasi terkini lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipulang KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, arah Bandung ke Jakarta, Senin (2/9/2019). Tampak mobil hangus terbakar. (TribunJabar/Erry Chandra)

Lima korban meninggal telah dibawa ke RS MH Thamrin, dua korban dibawa ke RS Banyu Asih, dan satu korban di RS Siloam, Purwakarta.

Satu korban meninggal yang tersisa masih terjepit di dalam kendaraan dan tengah dalam proses evakuasi.

Sementara semua korban luka telah dievakuasi ke RS MH Thamrin.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi terhadap tiga kendaraan pribadi masih dilakukan.

Sebanyak 17 kendaraan yang telah berhasil dievakuasi dibawa ke sisi ruas Tol Cipularang.

Proses evakuasi dilakukan polisi, petugas Jasa Marga, pemadam kebakaran, hingga warga sekitar.

Sementara itu, sebagian korban kecelakaan Tol Purbaleunyi dirujuk ke Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta, Senin (2/9/2019).

Laporan wartawan Kompas TV, ada 19 korban kecelakaan yang dibawa ke rumah sakit tersebut.

Sebelas orang telah teridentifikasi merupakan warga Bandung dan Bekasi.

"Sebanyak 19 korban sudah dibawa, tapi masih 11 yang bisa didata," ujar wartawan Kompas TV.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan di Tol Cipularang serta mengevakuasi kendaraan.

Breaking News: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Libatkan 10 Mobil, 6 Orang Tewas

Terkini Rusuh di Papua: Pihak Luar Penyebab, Panglima TNI dan Kapolri Datang Perkuat Papua?

AKP Ricki Adipratama, Kasatlantas Polres Purwakarta saat diwawancarai Kompas TV menjelaskan dugaan awal penyebab kecelakaan karena median jalanan turun.

"Diduga kuat pengemudi tidak bisa menjaga garak aman dan kendaraan tidak bisa mengerem," kata AKP Ricki.

Sementara itu, AVP Coorporate Communication PT Jasa Marga, Dwiman Heru mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu informasi lebih jauh terkait kecelakaan ini.

"Teman-teman fokus pada evakuasi korban serta kendaraan yang terlibat, untuk membuka lajur agar bisa dilewati," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, contra flow di jalur arah Jakarta sudah dibuka.

"Untuk kendaraan dari ke arah Jakarta untuk sementara dikeluarkan di Cikamuning," kata dia.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan, sebuah truk jenis dump truck berisi pasir yang terguling menyebabkan kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

Rudy menyebutkan, setelah dump truck terguling, kendaraan lain di depannya menabrak hingga terjadi kecelakaan beruntun.

"Itu baru dugaan awal ya. Nanti lengkapnya kami jelaskan lagi," kata Rudy.

Kesaksian Korban yang Selamat


Korban selamat dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Senin (2/9/2019)
Korban selamat dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Senin (2/9/2019) (Kompas TV)

Sementara itu, seorang korban selamat mengaku dirinya terkejut saat tiba-tiba mobil yang dikendarai suaminya mengerem.

Wanita asal Bekasi itu saat kecelakaan berada di dalam dump truk bersama suaminya.

"(Saya) Lagi duduk, mobilnya lagi jalan, kita kan berdua (dengan suami), tiba-tiba teman suami telepon, nah, dia sudah tidak bisa rem lagi pas turunan itu, terus saya nggak ingat lagi," ujar seorang ibu saat diwawancara jurnalis Kompas TV.

"Saya tidak sadar lagi, tahu-tahu mobil sudah saling tubruk, (kendaraan yang terlibat) tidak tahu saya," jelasnya.

Ia pun menjelaskan, kondisinya baik-baik saja, sementara sang suami mengalami luka cukup parah.

"Suami saya saat ini kondisinya cukup parah dan tidak sadar, kalau saya sakit di bagian kaki," ujarnya,.

Korban selamat itu merupakan penumpang yang berada di dalam dump truk, dan suaminya yang mengendarai truk tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut di Tol Cipularang: Suami Saya Sempat Terima Telepon

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul TERKINI Kecelakaan di Tol Cipularang, 9 Korban Meninggal hingga Kesaksikan Korban Selamat
Penulis: Sri Juliati


2. Kendaraan Oleng

Sementara kecelakaan di Tol Cipularang juga terjadi pada awal tahun ini.

Yakni melibatkan Bus Bima Suci di Tol Cipularang KM 70+400, Purwakarta.

Dikutip dari Tribun Jabar, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Refdi Andri mengatakan secara administrasi bus Bima Suci yang mengalami kecelakaan di Tol Cipularang KM 70+400, Purwakarta masih laik jalan.

Hal itu dikatakannya saat menyambangi lokasi kecelakaan tunggal yang mengakibatkan tujuh korban meninggal dunia pada Senin (28/1/2019).

Menurut data yang diperolehnya, bus berwarna kuning merah bernopol A 7520 CS itu adalah kendaraan yang dirilis tahun 2013.

"Untuk surat uji KIRnya berakhir pada bulan Juni nanti, kemudian pengemudinya juga telah memiliki SIM B1 umum. Secara administrasi sudah laik," kata Irjen Pol Refdi Andri saat ditemui usai mengecek langsung lokasi kejadian kecelakaan.

Meski begitu, ia memastikan pihaknya terus melakukan penyelidikan penyebab utama kecelakaan tersebut.

Bus Bima Suci mengalami kecelakaan tunggal di Cipularang
Bus Bima Suci mengalami kecelakaan tunggal di Cipularang (Tribun Jabar/Haryanto)

Mulai dari pengolahan TKP secara manual maupun menggunakan alat canggih yang dimiliki tim Traffic Accident Analysis (TAA).

Alat berupa laser 3D scanner yang digunakan itu nantinya akan memberikan gambaran sebelum, saat, dan pasca kejadian kecelakaaan.

Dalam bentuk animasi, kronologi kecelakaan yang dialami bus dengan jurusan Bandung-Merak itu dapat tergambar cukup baik.

"Mudah-mudahan dalam waktu singkat, setidaknya 1x24 jam kesimpulan penyebab kecelakaan telah bisa disimpulkan," ucap Irjen Pol Refdi Andri.

Selain dari alat tersebut, informasi-informasi lainnya mulai dari keterangan saksi, pengemudi kendaraan, maupun tim ahli akan dikumpulkan.

Dengan demikian pihaknya akan bisa menyimpulkan penyebab utama yang membuat bus berpenumpang puluhan orang itu mengalami kecelakaan dan berada di parit.

"Nantinya akan kami sesuaikan dengan apa yang telah kami dapat. Faktor lain berupa kondisi jalan, kendaraan, supir akan menjadi pertimbangan pihak kami," ujar Irjen Pol Refdi Andri.

Ia pun mendorong jajarannya untuk segera mungkin menyelesaikan penyelidikan guna mengetahui penyebab utama kecelakaan.

"Kami berduka atas kejadian ini, apalagi telah mengakibatkan tujuh korban meninggal dunia. Tentu ini jadi pelajaran untuk kita semua, semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa," kata Irjen Pol Refdi Andri.

Ramalan Zodiak Besok Selasa 3 September 2019, Aries Dapat Banyak Pujian, Scorpio Jadi Penurut

Viral Video Panas Banjarmasin, Terkuak Pasangan Tunangan, Suka Sama Suka, Dicuri Diam-diam

Mulyani Syok

Seorang korban selamat kecelakaan bus Bima Suci di Tol Cipularang KM 70, Yani Mulyani terlihat masih syok pascakejadian nahas yang baru dialaminya.

Pada perjalanannya menuju Banten dari Terminal Leuwipanjang, Bandung, Yani berangkat bersama puluhan penumpang lain pada Senin (28/1/2019) sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat ditemui di RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta, Yani mengaku tidak tahu persis insiden yang dialaminya itu.

"Kejadiannya itu begitu cepat. Tahu-tahu bus yang dinaikin oleng, dan menabrak pembatas jalan hingga berakhir terguling di parit," kata Yani sambil terbaring di ruang perawatan, Senin.

Dia pun tidak mengetahui apa penyebab bus yang dinaikinya mengalami oleng.

Sebelum kecelakaan maut, bus berwarna kuning merah itu menghampiri rest area yang berjarak dua kilometer dari lokasi tergulingnya bus.

Di tempat istirahat tol Cipularang KM 72, bus yang dikemudikan Dede Suhaeri (40) itu mengisi bahan bakar dan kembali membawa penumpang.

Yani yang duduk tidak jauh dari sopir mengaku, saat itu cuaca sedang hujan ringan dan tidak sedang ugal-ugalan.

"Saya tidak tahu kenapa, tiba-tiba saja oleng. Saya berpegangan pada besi tempat duduk. Saya dalam kondisi sadar saat itu namun sempat blank sebentar," ujarnya.

Usai bus berhenti dengan posisi akhir terbalik dan di bawah parit, Yani berusaha untuk keluar saat sudah sadar.

Pada kecelakaan itu, dia mengalami benturan di kepala, lecet di tangan, dan memar di kakinya.

Dia mengaku keluar bus dengan merangkak di atas tanah, setelah berada di luar badan bus.

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Polisi Akan Gunakan Alat Canggih untuk Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Bima Suci
Penulis: Haryanto

(TribunAmbon.com/Chrysnha)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved