Pengakuan ABK KM Mina Sejati yang Selamat dari Pembantaian: Ingin Tetap Hidup Temani Anak dan Cucu
Slamet, salah seorang ABK KM Mina Sejati yang selamat dari insiden pembantaian mengaku bertahan karena ingin tetap hidup demi menemani anak dan cucu.
Kemudian, 3 ABK dan 2 jenazah ABK berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Yos Sudarso, Dobo, pada Rabu (21/8/2019).
Dua jenazah ABK korban pembantaian itu diketahui bernama Wahidin dan Masrohin.
Delapan ABK KM Mina Sejati yang sebelumnya telah tiba di Dobo, sementara ditampung di Pangkalan TNI AL Aru untuk menjalani pemeriksaan.
Menurut Silaban, jika dalam pemeriksaan nanti, delapan ABK tersebut terbukti terlibat dalam tindak kriminal, maka pihaknya akan menyerahkan para ABK tersebut ke polisi untuk diproses hukum lebih lanjut.
“Kalau nanti mereka terbukti terlibat tindak pidana, akan kita serahkan ke penyidik Polres Kepulauan Aru,” kata Silaban.
- Sementara itu, jumlah ABK yang masih berada di KM Mina berjumlah 23 orang.
Dari 23 ABK tersebut, 5 ABK dilaporkan telah tewas dalam insiden pembantaian tersebut.
Dan 3 di antaranya merupakan pelaku.
• Kisah Di Balik Penggeledahan TNI AL di KM Mina Sejati, 23 ABK Hilang Misterius, 3 Pelaku Keluarga
Namun, saat hendak dilakukan upaya penyelamatan oleh TNI AL, 23 ABK tersebut menghilang misterius dari KM Mina.
TNI AL berhasil memasuki KM Mina untuk melakukan penggeledahan pada Senin (19/8/2019).
Namun, saat digeledah, tak ada satu pun ABK yang berada di dalam kapal tersebut.
“Jadi tidak ada (ABK) satu pun di atas kapal saat penggeledahan dilakukan,” kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL, Laksamana Pertama Mohamad Zaenal kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Senin (19/8/2019) malam.
Hingga Jumat (23/8/2019), 23 ABK termasuk 3 pelaku dan 5 yang tewas belum ditemukan.
Letkol Laut Suharto Silaban menduga 20 ABK KM Mina Sejati yang belum dievakuasi telah tewas dibunuh dalam insiden.
“Kemungkinan besar yang 20 (ABK) itu memang juga telah dibunuh oleh ketiga pelaku,”kata Silaban, Kamis (22/8/2019)