Rusuh di Papua: Gubernur Lukas Enembe Minta Oknum Tentara Pelaku Rasis Ditangkap

Gubernur Papua Lukas Enembe berbicara panjang lebar soal keinginan masyarakat Papua pasca-kerusuhan terjadi selama dua hari di Papua.

Editor: Fitriana Andriyani
Hand Over Tribunnews.com
Gubernur Papua Lukas Enembe berbicara panjang lebar soal keinginan masyarakat Papua pasca-kerusuhan terjadi selama dua hari di Papua. 

TRIBUNAMBON.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe berbicara panjang lebar soal keinginan masyarakat Papua pasca-kerusuhan terjadi selama dua hari di Papua.

Di awal keterangannya, Lukas menyampaikan tentang kondisi Papua saat ini. 

Menurut Lukas, pascakerusuhan, kondisi kota/kabupaten yang terjadi kerusuhan sudah bisa dikembalikan. 

Warga Papua dan Papua Barat memprotes tindakan kekerasan dan rasis terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Suarabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. Ribuan orang mendatangi kantor Gubernur Papua, di Jalan Soa Siu Dok 2 Jayapura, Senin (19/8/2019)
Warga Papua dan Papua Barat memprotes tindakan kekerasan dan rasis terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Suarabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. Ribuan orang mendatangi kantor Gubernur Papua, di Jalan Soa Siu Dok 2 Jayapura, Senin (19/8/2019) (Kontributor Tribunnews.com/B Ambarita)

Namun, tidak menutup kemungkinan masyarakat bakal kembali menyampaikan protes ke jalan. 

Hal ini lantaran kasus ini menyangkut harkat dan martabat orang Papua.

"(Situasi ) sudah bisa dikembalikan, tapi pasti mereka akan turun lagi terutama masyarakat. Kemarin kan sebagian besar mahasiswa. Karena ini menyangkut harga diri dan martabat, itu tidak bisa main-main bagi orang Papua," kata Lukas dalam program MataNajwa di Trans7, Rabu (21/8/2019) malam. 

Lukas melanjutkan, dirinya mengaku khawatir gelombang protes akan terus membesar. 

Pasalnya, ujaran rasis terhadap orang Papua sudah sering dilontarkan.

"Iya (khawatir eskalasinya akan membesar). Karena itu bukan sekali mereka sampaikan. Sudah banyak kali di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Ya pasti mereka tidak terima. Selama orang Papua dihinakan, direndahkan martabatnya, itu pasti mereka ribut," kata Lukas. 

Lukas Minta Oknum Tentara Pelaku Rasis Ditangkap

Lebih lanjut, Lukas menyatakan saat ini sudah berkomunikasi dengan mahasiswa Papua di Surabaya yang pada akhir pekan lalu mendapatkan persekusi dan ujaran rasis. 

Para mahasiswa itu, kata Lukas, sudah memberikan laporan kepadanya. 

Lukas menegaskan, mahasiswa Papua di Surabaya tidak ada yang menurunkan bendera Merah Putih.

"Bendera Merah Putih itu diturunkan oleh orang lain. Saya tidak tahu aktor intelektualnya siapa," kata dia. 

Sejumlah polisi menggunakan perisai mendobrak dan menjebol pintu pagar Asrama Papua Surabaya di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019).
Sejumlah polisi menggunakan perisai mendobrak dan menjebol pintu pagar Asrama Papua Surabaya di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/8/2019). (KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

Lukas kemudian menyoroti oknum aparat keamanan yang ikut melontarkan maki-makian kepada para mahasiswa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved