Dikira Hamil, Ibu Kandung di Tanimbar Suruh Pacar Perkosa Anak Gadisnya Agar Keguguran

TRIBUNABON.COM – Kepolisian Resor Kepulauan Tanimbar, Tanimbar menangkap pasangan kekasih EL (34) dan ML(46) yang tega merusak masa depan anaknya sendiri MS (15).

Bagaimana tidak ML sebernarnya mengatahui bahwa dari Hasil pemeriksaan bidan MS anaknya dinyatakan tidak hamil hanya sakit.

Namun ML tidak percaya karena melihat anaknya selalu menunjukan gejala orang hamil.

Baca juga: Rayakan Hari Santri, Lembaga Amil Zakat Cendekia Ajak Puluhan Santri Makan Bersama

Untuk itu ML menyuruh kekasihnya EL agar menyetubuhi MS dengan maksud agar anaknya itu mengalami keguguran.

Atas perbuatan bejat keduanya itulah, ML dan EL diamankan di Rumah Tahan (Rutan) Polres Tanimbar untuk mempertanggungjawabkan perbuatan Mereka.

*Prasangka Buruk Membawa Malapetaka*

Korban MS (15) ini merupakan anak dari tersangka ML (46), dimana pasca perceraian kedua orang tuanya MS bersama adik perempuannya ikut tinggal bersama ibunya.

Dimana Ibu korban juga tinggal bersama kekasihnya EL (46) di salah satu kontrakan.

Namun nyatanya tinggal bersama ibu kandung dan kekasihnya, itu tidak lah membuat MS terlindungi, akan tetapi menjadi trauma suram yang akan ia alami dan tak akan terlupakan seumur hidup.

Peristiwa tersebut berawal pada sekira bulan Mei 2025 ketika ibu nya yang beranggapan bahwa Anaknya MS sedang hamil akibat sakit, susah makan, sering muntah, ditambah lagi haid korban yang tidak lancar.

Membuat ML membawa ananya MS ke seorang bidan yang ada di Desa Amdasa tempat mereka tinggal saat itu. 

Hasil pemeriksaan dinyatakan negatif  dan hanya diberi obat.

Selanjutnya, ML bersama kekasihnya EL melanjutkan kehidupan mereka di Saumlaki. 

Anak korban pun diajak hidup bersama mereka pada kontrakan yang berada di belakang Kantor Dukcapil Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan di tempat itulah kemudian malapetaka terhadap Anak korban terjadi. 

Ibu kandung yang terus beranggapan Anak korban MS sedang hamil melakukan segala macam cara untuk menggugurkan kandungannya, seperti memijat perut Anak korban hingga membuatkan ramuan, hal itu dilakukan karena anaknya belum bersuami sehingga dianggapnya hal itu akan mempermalukan mereka.