Laporan Wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut
NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GMPRI) bersama belasan warga menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Telkomsel Buru, Jumat (22/8/2025).
Pantauan TribunAmbon.com, pukul 12.30 WIT, Jum'at (22/8/2025), pendemo datang dengan mobil pickup bermuatan sound sistem.
Mereka kemudian berorasi secara bergantian, menyuarakan keluhan hingga tuntutan.
“Indonesia sudah maju dengan sistem ekonomi digitalisasi, namun hilangnya jaringan ini justru menurunkan kualitas akses di Kabupaten Buru,” teriak Moksen Umasugi.
Dikatakan, seharusnya Kabupaten Buru dapat bersaing dengan daerah lain dalam pemanfaatan teknologi digital.
Namun, gangguan jaringan terus berulang dan baginya hal itu menghambat perkembangan pemahaman digital.
Baca juga: Minta Maaf ke Pelanggan, Telkomsel Ungkap Penyebab Turunnya Kualitas Koneksi Internet di Buru
Baca juga: Isak Tangis Warnai Peresmian SD 355 dan SMP 126 di Pegunungan Seram Utara, Maluku Tengah
“Harusnya ada kompensasi dari pihak jaringan sebelumnya, karena ini bukan persoalan baru,” tambahnya.
Sempat berlangsung tegang, aksi tersebut akhirnya ditanggapi Telkomsel.
Kepala Telkomsel Ambon, Ajid Lukman, turun memberikan penjelasan sekaligus memberikan permohonan maaf.
“Kami meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Gangguan ini bukan keinginan kami, melainkan murni akibat faktor alam. Kabel putus di kedalaman 800 meter di bawah laut sehingga perbaikannya membutuhkan waktu lama,” ungkapnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Telkomsel berjanji memberikan kompensasi kepada pelanggan terdampak.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan layanan cadangan berupa lima titik Starlink gratis yang dapat diakses masyarakat, dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan ditambah.
Dengan janji tersebut, massa akhirnya membubarkan dengan tertib. (*)