Bentrok di Hunuth

Bentrokan Pelajar Memicu Pembakaran, AMGPM Desak Polisi Bertindak Cepat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SERUAN DAMAI - Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Ranting Siloam II, Cabang Gloria, Daerah Kei Kecil, mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap para pelaku pembakaran rumah warga di Desa Hunuth, Kota Ambon.

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Ranting Siloam II, Cabang Gloria, Daerah Kei Kecil, mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap para pelaku pembakaran rumah warga di Desa Hunuth, Kota Ambon.

Desakan ini muncul menyusul insiden tragis yang berawal dari perkelahian pelajar, berujung pada tewasnya seorang siswa dan terbakarnya rumah-rumah penduduk.

Ketua Ranting Siloam II, Herman Notanubun, menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan tegas. 

"Kami meminta polisi mengambil tindakan cepat dan tegas untuk menangkap para pelaku pembakaran. Ini adalah bagian dari upaya memberikan keadilan bagi masyarakat," ujar Notanubun. 

Baca juga: Korwil XI GMKI Minta Kepolisian Percepat Penangkapan Pelaku Pembakaran Rumah Warga Hunuth 

Baca juga: GMPRI dan Warga Seruduk Kantor Telkomsel, Sikapi Krisis Jaringan Internet

Ia menambahkan bahwa AMGPM Ranting Siloam II mendukung penuh langkah kepolisian dalam menuntaskan kasus ini demi penegakan hukum yang berkeadilan.

Menyikapi eskalasi kekerasan yang terjadi, Notanubun juga mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk menjaga perdamaian dan persaudaraan. 

Ia mengutip slogan-slogan yang digaungkan oleh para pemimpin daerah, seperti "Beta par Ambon - Ambon par Samua" dari Wali Kota dan "Par Maluku Pung Bae" dari Gubernur.

"Maluku satu darah, katong semua satu gandong," serunya, menyerukan persatuan. 

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh berita hoaks yang dapat memperkeruh suasana.

Sebagai penutup, Herman Notanubun dari Kei menyampaikan salam "fagnanan" yang berarti persaudaraan, dan menegaskan kembali komitmen AMGPM untuk "Menjadi Garam dan Terang Dunia" di tengah tantangan sosial yang ada.

Diberitakan sebelumnya, bentrokan ini bermula dari perkelahian antar pelajar di depan pangkalan ojek BIB, Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIT. 

Insiden tersebut menewaskan seorang pelajar SMK Negeri 3 Ambon berinisial AP.

Insiden itu kemudian memicu bentrokan yang lebih besar hingga berujung pada pembakaran rumah warga, fasilitas umum, dan kendaraan

Menurut data sementara, bentrokan tersebut menyebabkan 24 rumah hangus terbakar dan beberapa rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. 

Akibatnya, 59 Kepala Keluarga atau sekitar 236 jiwa terpaksa mengungsi. (*)

Berita Terkini