Maluku Terkini

Dugaan Tindakan Penganiayaan Anak di Kapal Pelni KM. Ciremai Berakhir Damai

Penulis: Maula Pelu
Editor: Fandi Wattimena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELNI AMBON - Proses mediasi dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang pedagang asongan yang masih dibawah umur, bernama Faldi Wusurwut (14), berlangsung di Polsek KPYS Ambon, Rabu (6/8/2025).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Insiden dugaan kekerasan oleh sekuriti kapal Pelni KM. Ciremai terhadap seorang pedagang asongan pada akhir Juli lalu berhasil mediasi.

Mediasi berlangsung di Mapolsek Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) Ambon, Rabu (6/8/2025).

Dihadiri Pelni, penanggung jawab kapal, kepala sekuriti KM. Ciremai, Leason Officer (LO) Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, beserta korban bernama Faldi Wusurwut dan ibunya, didampingi Wakapolsek KPYS Ambon, Iptu Charles Langitan. 

“Untuk mediasi dengan anak kecil yang ketarik bajunya sudah selesai. Semua dengan damai, sudah tidak ada masalah, dan semuanya sudah minta maaf,” ungkap Kolonel Laut Ivong Wibowo, selaku LO Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. 

Hal selaras juga disampaikan orang tua korban, Khadijah.  Dirinya mengaku telah menyelesaikan secara kekeluargaan. 

“Jangan buat par jadi hal lagi. Kami kan orang susah. Jadi selesaikan dengan kekeluargaan saja,” terangnya.

Baca juga: Haris Molle Resmi Komando PC GP Ansor Kota Ambon, Siap Dorong Kemandirian Ekonomi dan Kaderisasi 

Baca juga: Bibir Pantai Ina Marina Kota Masohi tak Tersentuh Pembersihan, Sampah Makin Menumpuk

Khadijah berharap, Pelni dapat mengupayakan jalan terbaik untuk para pedagang kecil. 

Agar dapat kembali berjualan di atas kapal, demi membantu ekonomi keluarga mereka.

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi insiden keributan, Kepala Securiti Kapal Ciremai, Rinto, menurunkan pedagang asongan secara paksa dari kapal, Minggu (27/7/2025) lalu.

Kejadian ini terjadi di dermaga Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, dan memicu konflik antara pedagang dan petugas sekitar pukul 09.30 WIT saat kapal Ciremai tiba dari Sorong, Papua Barat. 

Rinto mengaku bahwa langkah yang diambil atas perintah dari LO Pelni, yakni, Kolonel Ivong Wibowo, oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL). 

Salah seorang pedagang asongan yang masih dibawah umur bernama Faldi Wusurwut (14), diduga menjadi salah satu korban tindakan tersebut. 

Faldi dikabarkan mengalami luka gores dan rasa sakit pada dada atas tindakan tersebut.

Dalam keterangan, Faldi mengaku saat berjualan di Dek 5 luar kapal, Kepala Sekuriti KM. Ciremai, Rinto menarik paksa kerah baju dan memaksa turun dari kapal. 

Tak hanya Faldi, pedagang asongan lainnya juga mendapatkan perlakuan kasar. 

Akibat hal tersebut, timbul keributan di Pelabuhan. (*)

Tags:

Berita Terkini