Maluku Terkini

Semester Pertama 2025, Maluku Hanya Kirim Hasil Laut: Ekspor Turun 30,79 Persen

Penulis: Maula Pelu
Editor: Fandi Wattimena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NELAYAN - Nelayan asal Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, lakukan penangkapan ikan menggunakan metode purse sein di Perairan Pulau Seram.

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Provinsi Maluku tercatat sejak Januari hingga Juni 2025 alami penurunan nilai ekspor sebesar 30,79 persen atau capai US$23,13 juta, jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2024. 

Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, dalam peluncuran berita resmi statistik (BRS), berlangsung di Aula kantor BPS Provinsi Maluku, yang beralamat di jalan Wolter Monginsidi, Desa Passo, Kota Ambon, pada Jumat (1/8/2025).

“Nilai ekspor Maluku Januari–Juni 2025 mencapai US$23,13 juta atau turun 30,79 persen dibanding periode yang sama tahun 2024,” ungkap Pattiwaellapia.

Menurutnya, penurunan ini disebabkan belum adanya kegiatan ekspor migas. 

Selain itu juga didorong tidak adanya ekspor berupa kelompok lainnya. 

Ekspor Maluku hanya berasal dari hasil perikanan. 

Baca juga: Benahi Alat Keselamatan: KM. Barcelona dan Venecian Sementara Belum Melayani Ambon - Maluku Utara

Baca juga: BPS Mencatat Nilai Tukar Petani di Maluku Naik 0,58 persen, Ini Presentasinya

Dengan persentase yakni, kelompok ikan dan udang naik 4,27 persen dari US$22,18 juta menjadi US$23,13 juta.

Jika dilihat Juni 2025, seluruhnya dalam bentuk nonmigas berupa udang beku.

Berdasarkan tujuan ekspor, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan yang memiliki peranan terbesar.

Dengan nilai US$20,04 juta (86,63 persen), diikuti oleh Hongkong US$2,94 juta (12,70 persen).

Sementara ekspor ke kawasan luar Asia periode tersebut, kontribusinya hanya sebesar 0,67 persen, yakni ke Amerika Serikat senilai US$0,15 juta.

Komoditas yang diekspor pada periode tersebut adalah kelompok ikan dan udang, diantaranya berupa ikan beku, ikan laut hidup, kerapu, dan udang beku.

“Total nilai ekspor Januari–Juni 2025 mencapai US$23,13 juta atau turun 10,29 juta (30,79 persen) dibanding periode tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor ke kawasan ASEAN mencapai 100,00 persen, dan ke kawasan Asia lainnya sebesar 26,15 persen. Sedangkan ekspor ke negara kawasan luar Asia mengalami kenaikan sebesar 3,70 persen pada periode Januari-Juni 2025,” jelas Pattiwaellapia.

Periode tersebut, Ekspor dilakukan melalui Pelabuhan Yos Sudarso dan Tual. 

Sedangkan Bandara Pattimura dan Pelabuhan Bula, mengalami penurunan hingga 100,00 persen. 

Halaman
12

Berita Terkini