Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Dokter Spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi membantah adanya isu konflik internal di rumah sakit plat merah itu.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku Tengah terpilih, dr. Amrollah Latupono, SpTHT-BKL., Mars., kepada awak media, Senin (23/6/2025).
Menurutnya, dokter dan manajemen memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
"Tidak ada konflik internal, kami dari dokter siap membantu karena kita di posisi fungsional. Yang menjalankan roda organisasi dari struktural manajemen pada intinya kami tidak ada konflik," ujarnya.
Malahan jikalau ada apa-apa, pihaknya selalu komunikasikan ke beliau (Direktur), nanti bagaimana respon beliau (Direktur) menanggapi apa yang disampaikan.
"Kami terima saja, karena kita fungsinya untuk menjaga tidak ada isu-isu yang bilang bahwa kita begini dan begitu," ungkap dokter.
Baca juga: Polemik RSUD Masohi Mencuat ke Publik, Pimpinan DPRD dan Dokter Spesialis Rapat Tertutup
Baca juga: 3.800 Liter Sopi Dimusnahkan, Terbanyak dari Polsek KPYS dan Baguala
Soal menumpuknya hutang lanjutnya, kemungkinan akibat pemakaian obat.
Namun dirinya tekankan bahwa pemakaian obat sudah sesuai formularium sesuai ketentuan BPJS.
"Soal pemakaian obat (pasien BPJS) itu dokter sudah sesuai formularium (daftar obat yang diakomodir BPJS). Kami targetkan penggunaan obat berdasarkan Formularium kurang dari 80 persen. Malah kita tentukan paling sedikit. Jadi dari dokter tidak ada itu," jelas dr. Amrollah.
Namun, para dokter usahakan pasien tidak boleh beli obat di luar, walau memang ada hal-hal yang membutuhkan obat yang bukan BPJS (non formularium), tapi tidak boleh melewati batas itu (formularium).
"Dan kami usahakan pasien BPJS itu tidak boleh beli obat dari luar atau sesuatu Formularium." tutupnya. (*)