Warga Terpencil Butuh Layanan Kesehatan, DPRD Maluku Desak RS Pratama di Kei Besar Segera Beroperasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RUMAH SAKIT PRATAMA - Anggota DPRD Maluku, Yunus Serang mendesak pemerintah segera operasikan Rumah Sakit Pratama di daerah terpencil di Maluku, Kamis (17/4/2025).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – DPRD Provinsi Maluku mendesak pemerintah segera mengoperasikan Rumah Sakit Pratama yang telah dibangun di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara.

Pasalnya, rumah sakit tersebut sangat dinantikan masyarakat di wilayah-wilayah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan, terutama yang masuk dalam kategori daerah terpencil.

"Kita harapkan, dan masyarakat sangat mengharapkan, agar pembangunan Rumah Sakit Pratama bisa dioperasikan. Ini penting agar bisa melayani banyak wilayah sekaligus. Sayangnya, perhatian dari Dinas Kesehatan Provinsi masih sangat minim,” kata Anggota DPRD Maluku, Yunus Serang, Kamis (17/4/2025).

Ia mencontohkan bahwa kondisi darurat masih sering terjadi. 

Bahkan, baru-baru ini ada warga yang terpaksa membawa pasien dari daerah pegunungan, menyeberangi sungai berarus deras, hanya untuk mendapatkan pelayanan medis dasar.

Baca juga: Pemkab Maluku Tenggara Upayakan Operasional Rumah Sakit Pratama Elat di Kei Besar

Baca juga: Dinkes Maluku Tenggara Temui Ditjen Pelayanan Kesehatan, Bicara Operasional Rumah Sakit Pratama 

Yunus mengungkapkan, pembangunan rumah sakit tersebut sebenarnya telah difasilitasi oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sejak tahun lalu. 

Lokasinya dipusatkan di Kecamatan Kei Besar, mengingat kebutuhan layanan kesehatan di wilayah tersebut sangat tinggi.

Namun hingga kini, rumah sakit tersebut belum beroperasi secara maksimal lantaran belum tersedia fasilitas maupun tenaga medis yang memadai.

"Fasilitas sudah dibangun, tapi belum ada dokter spesialis, bahkan untuk layanan dasar pun belum berjalan optimal. Ini yang membuat masyarakat bertanya-tanya apakah rumah sakit ini dikelola oleh pemerintah kabupaten atau provinsi? Tidak jelas,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, ketergantungan masyarakat terhadap puskesmas tidak cukup. 

Banyak puskesmas tidak memiliki dokter, atau hanya tersedia dokter umum.

Padahal, masyarakat juga membutuhkan dokter spesialis.

"Pembangunan rumah sakit tidak bisa hanya fisiknya saja. Harus disertai tenaga medis dan paling tidak ada dokter spesialis, sesuai penyakit yang dominan di masyarakat, misalnya dokter spesialis penyakit dalam,” tandasnya.

Berita Terkini