Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kondisi memprihatinkan Stadion Sepak Bola Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon kembali menjadi sorotan.
Di tengah ambisi Unpatti untuk menjadi World Class University atau universitas kelas dunia, fasilitas olahraga justru terabaikan.
Seorang mahasiswa Unpatti, Adi, mengungkapkan kekecewaannya saat mengantarkan adiknya yang kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Penjaskesrek).
Adi mengatakan, saat tiba di stadion sekitar pukul 07.00 WIT, Jumat (21/3/2025) terlihat kondisi lapangan dipenuhi rumput liar yang tinggi.
"Saya sangat kecewa melihat kondisi lapangan seperti ini. Padahal, November lalu sempat ada pemotongan rumput, tapi setelah tahun ajaran baru, rumput kembali meninggi," ujarnya saat ditemui TribunAmbon.com, Jumat (21/3/2025).
Berdasarkan penelusuran TribunAmbon.com, masalah rumput liar ini sebenarnya sudah lama dikeluhkan oleh mahasiswa.
Baca juga: Unpatti Akui Penanggung Jawab Foto Wisuda Kabur, Erick Lethulur Tak Dapat Dihubungi
Baca juga: Unpatti Menuju World Class University: Kampus Elit, Foto Wisuda Sulit!
Pada awal Maret 2025, mahasiswa telah meminta kepada bagian umum Unpatti untuk memangkas rumput karena lapangan akan digunakan untuk praktik olahraga.
Namun, pihak Unpatti meminta mahasiswa untuk membayar jasa petugas pangkas rumput dan membeli bahan bakar mesin pemotong rumput.
Diketahui saat itu, uang patungan yang dimiliki mahasiswa tidak cukup untuk memotong rumput di seluruh lapangan.
Mereka hanya bisa membayar Rp. 700 ribu untuk memotong rumput di area lintasan lari.
Rincian biaya tersebut meliputi ongkos petugas sebesar Rp. 350 ribu, biaya bensin Rp. 300 ribu, dan oli Rp. 50 ribu.
Sebabnya, setelah pembayaran dilakukan, petugas kebersihan hanya memotong rumput di area lintasan lari, sementara rumput di lapangan utama tetap dibiarkan meninggi.
"Tentu saja kami kecewa. Kami sudah membayar SPP mahal, tapi fasilitas yang kami terima tidak mendukung proses perkuliahan. Praktik olahraga di lapangan dengan rumput setinggi lutut tentunya sangat mengganggu," keluh Adi.
Adi berharap pihak rektorat Unpatti segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.