Tambang Emas Gunung Botak

Tragedi Longsor di Gunung Botak, Wakil Rakyat Desak Segera Tutup Tambang Emas Ilegal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUNUNG BOTAK - Korban meninggal dunia akibat longsor dievakuasi dari lokasi tambang emas ilegal Gunung Botak, Namlea, Maluku, Sabtu (8/3/2025).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sekertaris Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Nina Batuatas mendesak penutupan tambang emas ilegal di Gunung Botak, Kabupaten Buru.

Kata dia, dengan beroperasinya tambang emas ini malah menjadi sumber petaka bagi masyarakat setempat.

Pasalnya, tragedi longsor yang terjadi Sabtu (8/3/2025) kemarin bukan kali pertama hingga menelan korban, tapi sudah berkali-kali.

“Sudah terlalu banyak korban jatuh akibat aktivitas tambang ilegal ini. Saya meminta pemerintah provinsi, Gubernur Maluku, dan juga aparat kepolisian setempat yakni Kapolres Buru untuk segera bertindak tegas. Jangan hanya dengan razia sesaat, tapi harus ada langkah permanen untuk menutup tambang ilegal Gunung Botak!” katanya, Minggu (9/3/2025).

Lanjut Nina, baik dari segi keselamatan jiwa maupun dampak lingkungan yang ditimbulkan sangat tidak baik dengan beroperasinya tambang ilegal itu.

Sehingga, tragedi yang terjadi Sabtu kemarin tidak boleh dianggap sebagai insiden biasa.

Anggota DPRD Dapil Maluku 2 ini juga melihat lemahnya pengawasan dari aparat kepolisian setempat.

Khususnya Polres Buru yang dinilai tidak mampu mengendalikan aktivitas tambang ilegal tersebut. 

“Mengapa tambang ilegal ini tetap beroperasi meski sudah jelas melanggar hukum? Saya kira, Kapolda Maluku jangan diam, sudah harus evaluasi kinerja jajarannya di Kabupaten Buru,” tandas Nina.

Diberitakan, bencana longsor kembali menelan korban jiwa di kawasan tambang emas ilegal Gunung Botak, Namlea, Maluku. 

Kejadian tragis yang terjadi pada Sabtu, 8 Maret 2025, sekitar pukul 05.00 WIT ini menyebabkan 7 orang meninggal dunia dan 6 orang mengalami luka-luka, termasuk patah tulang.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Areis Aminnulla, menjelaskan kronologis kejadian. 

Menurut keterangan saksi, seorang penjaga warung, pada pukul 05.00 WIT, terdengar suara air yang sangat deras dari atas tebing.

"Info awal sementara dari saksi pegawai warung, air turun deras dari atas tebing dan mengakibatkan longsor," ujar Kombes Pol. Areis Aminnulla saat dihubungi TribunAmbon.com, Sabtu (8/3/2025).

Berita Terkini