Bendungan Waeapo

Tanggul Bendungan Waeapo Jebol Hingga Pemukiman Terendam Tiga Hari, Hariyono: Warga Sudah Kembali

Penulis: Zainal Ameth
Editor: Fandi Wattimena
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanggul pendukung Bendungan Waepao jebol, rumah warga di Desa Grandeng terendam, Jumat (5/7/2024)

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Zainal Ameth

BURU, TRIBUNAMBON.COM - Pasca tanggul pendukung Bendungan Waepao jebol, ratusan warga yang sempat mengungsi kini mulai kembali ke rumah masing-masing.

Dikonfirmasi TribunAmbon.com, Kepala Desa Grandeng, Haryono mengatakan warga sudah membersihkan rumah setelah empat hari terendam banjir, terhitung Jumat (5/7/2024) sampai Senin (8/7/2024).

Meski begitu, jalan utama masih sulit dilintasi kendaraan roda dua.

"Alhamdulillah semua sudah kembali," ujar Hariyono, Jumat (19/7/2024).

Dijelaskan, jebolnya tanggul pendukung bendungan terjadi sekitar pukul 14.00 WIT, Jumat (5/7/2024).

Tak lama, air langsung membanjiri pemukiman hingga merendam rumah warga, termasuk lahan pertanian.

Baca juga: DPRD Maluku Minta Bendungan Waeapo Pulau Buru Maluku yang Jebol Diaudit

Baca juga: Tiga Peringkat Teratas Lolos Seleksi Daerah Akpol 2024 Diraih Anak Para Pejabat Polda Maluku

Tercatat sebanyak 240 rumah warga Desa Grandeng terendam, 47 rumah diantaranya rusak berat.

"Untuk ladang aman, karena sudah usai masa panen. Untuk hasil panen juga sempat terendam, tapi masih bsia diselamatkan," jelasnya.

Terkait kerugian yang diderita, menurutnya mencapai ratusan juta rupiah.

Selain Desa Grandeng, pemukiman warga di sejumlah desa lainnya juga terenda, diantaranya Desa Wamsait dan Desa Dafa.

Sebagai informasi, Bendungan Waepao di Pulau Buru  dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektar dengan anggaran Rp 2.08 Triliun.

Bendungan tersebut diklaim mampu mengairi 10.000 hektar lahan dan menerangi kurang lebih 8.750 rumah. (*)

Berita Terkini