"Sampai saat ini belum ada bukti ilmiahnya menangis karena emosional," kata dia, saat dihubungi secara terpisah, Rabu.
Selain karena debu dan kotoran, cairan yang keluar dari mata seekor sapi bisa menjadi pertanda bahwa hewan tersebut dalm kondisi tidak sehat.
"Kebanyakan produksi air mata berlebih yang orang awam kira sapi menangis itu istilah hiperlakrimasi, ya karena berbagai kemungkinan atau sedang dalam kondisi sakit seperti infeksi atau bahkan tumor," jelasnya.
Bedanya, apabila cairan yang keluar dari mata sapi berlangsung dalam waktu yang lama dan tidak kunjung berkurang, ada kemungkinan sapi itu terkena penyakit.
Sebaliknya, jika cairan yang keluar dari mata sapi hanya terjadi beberapa saat, produksi air mata hanya untuk membersihkan kotoran dan debu di mata sapi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kerap Dijumpai Saat Kurban, Benarkah Sapi Menangis Saat Akan Disembelih?