Air Bersih di Ambon

Lima Hari Air Tak Mengalir, Warga Lorong Gudang - Batu Merah Keluhkan Sulit Beraktivitas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AMBON: Jalan Air Kuning, Lorong Gudang RT 05 RW 18, Negeri Batu Merah.

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ratusan warga di Jalan Air Kuning, Lorong Gudang RT 05 RW 18, Negeri Batu Merah kesal lantaran lima hari tak mendapatkan suplai air bersih.

Alhasil, mereka kesulitan melakukan aktivitas keseharian, hingga untuk mandi pun harus numpang ke kerabat.

Salah seorang warga, Widya mengaku sudah hampir semingguan ini air PAM tak mengalir seperti biasanya.

Akibatnya, bak penampungan air menjadi kering hingga keluarganya sulit beraktivitas.

"Air ini kebutuhan yang paling utama sudah, kita kan sudah bayar kalau air tidak jalan kita rugi. Mau masak, mandi dan sebagainya jadi susah kalau air tidak jalan," ungkapnya kepada TribunAmbon.com, Jumat (16/2/2024).

Dikatakan, kelangkaan air bersih sudah menjadi masalah setiap tahun.

Menurutnya hal itu harus diselesaikan oleh pihak penyedia, bukan lagi beralasan yang sama setiap tahun.

"Setiap tahun selalu begini. Alasannya beragam gangguan pipa lah, musim panas lah. Kok tidak pernah berbenah," keluhnya.

Terpisah dari itu, Kepala Bagian Hubungan Langganan PT. Dream Sukses Airindo (DSA), Jefri Riry mengaku kelangkaan air menyebabkan suplai air tidak rutin dan merata.

Pasalnya, saat musim panas debit air turun drastis sehingga pihaknya perlu menampung terlebih dahulu.

Baca juga: Soal Layanan Air Bersih di Ambon, Purmiasa Minta PT. DSA Segera Diaudit

Penyaluran air pun dibatasi mengingat ketersediaan air yang tidak memadai dengan jumlah konsumen.

"Kondisi normal kita ada kekurangan air sekitar 4000 meter kubik per hari. Kalau musim panas seperti sekarang ini debit airnya turun sampai bisa kering. Makanya di beberapa wilayah itu termasuk di Lorong Putri, Wara, Air Kuning, itu sebelumnya air berjalan normal, mengalirnya setiap hari. Tapi karena kondisi musim panas ini kita tidak bisa menyuplai setiap hari, kita mesti tampung 4 jam setengah, suplai kemudian tampung lagi, suplai lagi," ungkapnya saat dihubungi TribunAmbon.com melalui sambungan telepon, Jumat (16/2/2024).

Riry mengaku jadwal penyuplaian air yang biasanya dua hari atau sehari satu kali, kini dimundurkan menjadi empat sampai lima hari sekali.

"Akhirnya jadwal yang tadinya dua hari sekali dia mundur 4 sampai 5 hari satu kali," cetusnya.

Dia berharap warga bisa bersabar menjalani hari-hari di musim kemarau ini.

"Semoga warga bisa mengerti, kalau kita sama seperti PLN yang kekurangan daya kan tinggal tambah generator, tapi kita mau bagaimana ini kondisi alam yang terjadi," tandasnya.(*)

Berita Terkini