Gula tetap dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, namun Anda diimbau untuk membatasi konsumsinya per hari untuk menurunkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius.
Jarang berolahraga
Jarang berolahraga dapat meningkatkan risiko obesitas meskipun Anda jarang makan.
Untuk mengurangi risiko masalah kesehatan ini, Anda diimbau untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin, atau setidaknya selama 150 menit dalam seminggu.
Mengalami masalah kesehatan tertentu Beberapa masalah kesehatan dapat membuat berat badan naik meskipun Anda jarang makan, seperti hipotiroid, sindrom Cushing, dan sindrom polikistik ovarium (PCOS).
Mengatasi masalah kesehatan yang dialami umumnya dapat mengatasi berat badan yang naik secara tiba-tiba.
Mengalami efek samping obat
Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping peningkatan berat badan, seperti antidepresan, steroid, dan beberapa jenis obat untuk diabetes.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak menghentikan atau mengubah dosis obat yang dikonsumsi tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu karena justru akan memberikan dampak negatif untuk kesehatan.
Mewarisi gen dari orang tua
Anda yang jarang makan tetapi mengalami penambahan berat badan bisa jadi memiliki kondisi genetik yang diwariskan dari orang tua. Bahkan, beberapa orang memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi meskipun hanya makan dengan porsi kecil.
Kurang Tidur
Kurang tidur tidak hanya berdampak negatif untuk kesehatan, tetapi juga dapat meningkatkan berat badan.
Pasalnya, kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon ghrelin yang dapat meningkatkan nafsu makan, dan menurunkan produksi hormon leptin yang bertugas untuk memberikan sensasi kenyang.
Merasa Stres