Maluku Hari Ini

Telan APBD Rp 700 Juta, Akses Air Bersih di Desa Batujungku-Buru Diduga Dikerjakan Asal-asalan

Penulis: Fajrin S Salasiwa
Editor: Adjeng Hatalea
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AIR BERSIH: Pembangunan akses air bersih di Desa Batujungku, Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, Maluku diduga asal-asalan.

Laporan Wartawan Tribunambon.com,Fajrin S Salasiwa

NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM - Pengerjaan proyek pembangunan akses air bersih di Desa Batujungku, Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, Maluku diduga asal-asalan.

Akibatnya, hingga kini masyarakat desa tersebut belum bisa mengakses air bersih dengan maksimal.

Hal ini disebut salah seorang tokoh pemuda Desa Batujungku, Iswar Wabula kepada TribunAmbon.com, Senin (25/9/2023).

Proyek yang dikerjakan CV. Jaya Batabual Persada itu diketahui menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017 senilai Rp. 700 juta.

Namun, pengerjaan sejak 2017 lalu hingga kini pun masyarakat belum merasakan manfaatnya.

"Proyek asal-asalan ini diduga kuat dikerjakan yang tidak sesuai spek pekerjaan, yang mana tiang untuk penyangga pipa saja di buat dengan kayu cabang, selain itu seharusnya mata air yang digunakan untuk bak penangpung utama harus bersumber dari mata air yang kuat yang tidak kering jika musim kemarau yang panjang selama 3 hingga 6 bulan," ungkap Iswar.

Iswar pun menduga adanya penyelewengan anggaran pembelajaan material dan alat-alat pengerjaan.

"Parahnya lagi proyek pembangunan jaringan air bersih ini tidak sampai di pemukiman warga," jelasnya.

AIR BERSIH: Pembangunan akses air bersih di Desa Batujungku, Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, Maluku diduga asal-asalan. (TribunAmbon.com / Fajrin Salasiwa)

Tak hanya itu, lanjut Iswar, bahan yang digunakan merupakan bahan bekas untuk mendapatkan keuntungan.

"Kami menduga kuat pipa yang digunakan juga merupakan pipa bekas, karena dalam pemasangan pipa tersebut ada sebagian besar pipa yang sudah berkarat, ini membutikan kalau proyek ini sengaja di buat asal - asalan demi mendapatkan keuntungan yang besar," terangnya.

Baca juga: Masyarakat di Dusun Laala Kesulitan Air Bersih

Dia berharap, Kejaksaan Negeri (Kejari) Buru tidak menutup mata terhadap dugaan masyarakat itu, dan menginvestigasi kasus proyek tersebut.

"Masyarakat sangat berharap kehadiran Kejaksaan untuk segera turun menginvestigasi kasus proyek tersebut, sebab proyek ini menghabiskan anggaran yang begitu besar yang tidak dapat dinikmati masyarakat setempat," harapnya.

Sementara itu, Kontraktor CV. Jaya Batabual Persada, Taher Fua saat dikonfirmasi TribunAmbon.com mengatakan belum bisa memberikan keterangan apapun, dan menunggu panggilan resmi dari Kejari Buru.

"Kejaksaan sementara melakukan pemanggilan terhadap Dinas PU, jadi kalau dipanggil saya akan hadir untuk memberikan keterangan. Jadi, untuk sementara saya belum bisa memberikan keterangan, nanti ada panggilan resmi saya datang untuk memberikan keterangan," ujarnya.(*)

Berita Terkini