Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Yayasan Pohon Sagoe dan Inspiring Development menggelar Wansar Community Develpoment selama 5 hari di Dusun Wansar, Kecamatan Fenaleisela, Kabupaten Buru.
Wansar Community Development merupakan Pelatihan Pemberdayaan masyarakat untuk para pemuda, ibu-ibu dan Bapak-bapak di Dusun Wansar, mulai dari tanggal 2 Juli – 6 Juli 2023.
Berkolaborasi dengan SD Negeri 16 Fenaleisela, Kegiatan ini melatih warga setempat untuk lebih mengenal diri, komunitas dan memaksimal kelebihan komunitas untuk mengembangkan potensi yang ada.
Pada hari terakhir mereka juga dilatih untuk membuat program sosial untuk kemajuan masyarakat Wansar.
“Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan, yang tujuannya agar warga mengenali identitas diri, termasuk kelebihan diri dan komunitas, Belajar bagaimana membangun kerjasama melalui dialog dengan orang lain dan bagaimana memanajemen konflik, belajar memetakan komunitas baik kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman, dan belajar untuk membuat program bersama untuk kemajuan masyarakat,” kata penyelenggara, Dorisco Kainama kepada TribunAmbon.com, Sabtu (8/7/2023).
Berlangsung di Baileo Dusun Wansar, peserta yang terdiri dari 35 orang pemuda, orang tua dan tua-tua adat ini belajar dari pagi, hingga kadang sore hari.
Baca juga: Meski Minim Fasilitas, Siswa SD Negeri 16 Fenaleisela Antusias Belajar Literasi dan Berpikir Kritis
Baca juga: Ratusan Kepiting Bakau Dilepasliarkan di Kawasan Mangrove Waiheru Ambon
Salah satu pemuda, Dayat Waimese mengungkapkan terima kasih atas pelatihan ini. Pasalnya, jarang ada yang datang membagikan ilmu ke daerah mereka karena lokasi yang jauh sekitar 5 jam dari Pusat Kabupaten Buru dan dengan trayek yang sulit.
Yakni melewati hutan, dan gunung, dengan tanah merah yang rawan kecelekaan.
“Senang ya karena kakak-kakak ini sudah datang jauh-jauh untuk kasih pelatihan buat masyarakat disini. Untuk bisa ke Wansar, perjalanan ditempuh dengan sepeda Motor dari Desa induk Wamana Baru selama kurang lebih 2,5 jam melewati hutan, gunung dan jalanan bertanah merah. Kegiatan ini juga sangat bermanfaat bagi masyarakat karena memberikan wawasan baru bagi kami. Kami juga jadi paham tentang potensi diri dan potensi negeri Wansar dan belajar bagaimana menggunakannya untuk kemajuan bersama tanpa melupakan identitas adat, budaya dan kelestarian lingkungan setempat,” kata Dayat.
Diketahui, dari kegiatan ini, para pemuda dan orang tua bersepakat untuk membuat program pengolahan minyak kayu putih yang hasil pendapatannya akan digunakan untuk keperluan masyarakat bersama.
Selain kegiatan untuk warga dewasa, diadakan juga kegiatan untuk anak-anak di SD Negeri 16 Fena Leisela terkait literasi, berpikir kritis dan kreatif melalui sains dan seni.
Kegiatan didukung oleh Community Solutions Program melalui Community Collaboration Impact Grant 2023 yang diraih oleh dua alumni CSP dari Maluku yakni Mega Pattiasina (CSP 2021) dan Dorisco Kainama (CSP 2022).
Program CSP dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat dan disponsori oleh the US State Department.
Progam ini juga dapat dilaksankan karena kerja sama dari pihak SDN 16 Fena Leisela melalui Sang Kepala Sekolah mereka, yang juga seorang aktivis literasi, Ikshan Rumaru. (*)