Lifestyle

Petromaks, Lampu Legendaris yang Sudah Jarang Ditemui

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lampu Petromax

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sebelum kita mengenal listrik sebagai tenaga sumber penerangan, banyak jenis tradisional yang digunakan.

Mulai dari obor, pelita, hingga Lampu Petromaks.

Lampu Petromaks ialah jenis lampu berbahan bakar minyak bertekanan.

Dilansir dari Wikipedia.com, bahan bakar tersebut bisa berupa kerosin, parafin, atau spirtus.

Lampu ini ditemukan pertama kali oleh Bapak Max Graetz, yang mempunyai nama panggilan

“Petrol-Max” pada masa kecilnya. Dari nama ini pula, kata “petromax” digunakan.

Lambat laun tergerus zaman, Lampu Petromaks kini mulai jarang ditemukan.

Namun, lampu jadul yang paling terang pada masanya masih bisa Anda temukan di pedesaan.

Mada Kayadu, salah seorang warga Desa Waai, Kecamatan Salahatu, Kabupaten Maluku Tengah mengaku lampu Petromaks miliknya ini merupakan salah satu peninggalan masa lalu.

"Lampu ini sudah cukup lama, dulu biasa dipakai sebagai penerangan saat listrik padam," ucapnya.

Baca juga: Berangkat Pagi Ini, Berikut Tarif Kapal Feri Rute Waai-Saparua, Turun di Pelabuhan Umeputih

Dikatakan, lampu ini mengingat dirinya akan masa kecilnya ketika belajar pada waktu malam dengan ditemani Lampu Petromaks.

"Teringat dulu kalau malam pasti pakai lampu ini saat belajar maupun bekerja di malam hari," ungkapnya.

Saat ini lampu tersebut bak pajangan klasik.

Desain yang unik sering mengalihkan pandangan tamu ketika berkunjung.

Beberapa bagian dari lampu nampak berkarat.

Meski begitu lampunya masih bisa berfungsi hanya saja kaos lampunya yang sudah susah ditemukan di pertokoan.

"Kondisinya memang sudah berkarat, namun lampu ini masih berfungsi. Tapi untuk menyalakannya harus menghadapi kaos lampu yang saat ini mungkin tidak lagi dijual," tutupnya.(*)

Berita Terkini