ARU, TRIBUNAMBON.COM - PT PLN (Persero) mencatat sebanyak 2.192 pelanggan di 15 desa yang tersebar di Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku terlistriki.
Meski banyak tantangan, namun komitmen PLN dalam melistriki negeri hingga ke Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Maluku pun terimplementasikan.
Akses jalan yang belum ada, cuaca ekstrem, gelombang laut yang begitu tinggi, hingga sarana dan prasarana yang tidak memadai merupakan tantangan yang harus dihadapi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara.
Hingga pada Sabtu (29/4/2023) kemarin, PLN UP3 Tual merealisasikan penyalaan Listrik Desa (Lisdes) sebagai wujud komitmen PLN dalam menuntaskan permasalahan penerangan dan selanjutnya dapat meningkatkan angka rasio elektrifikasi hingga 100 persen.
Mengutip pernyataan dari Direktur Distribusi PLN Adi Priyanto, PLN telah melakukan berbagai hal demi mewujudkan penyalaan listrik terutama di lokasi-lokasi yang tergolong 3T sehingga masyarakat dapat memperoleh hak yang sama.
Percepatan pembangunan kelistrikan hingga ke pelosok negeri selalu diupayakan oleh PLN setiap tahunnya, mulai dari sisi perencanaan sistem, anggaran, sampai dengan proses eksekusi dan penyelesaian konstruksi.
Semuanya telah dipetakan dan secara bertahap direalisasikan PLN sesuai dengan roadmap yang telah ditetapkan.
Menyambung hal tersebut, Deputy I Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta mengatakan, listrik merupakan program strategis nasional dan hal tersebut mutlak menjadi tugas kami untuk dikawal secara berkelanjutan.
Di samping itu, peningkatan rasio elektrifikasi di daerah 3T juga menjadi fokus Pemerintah guna mewujudkan konsep Indonesia sentris, sehingga dengan adanya percepatan eksekusi penyalaan daerah 3T tersebut, dapat menjadi bukti kehadiran negara di tengah masyarakat dalam mewujudkan energi berkeadilan, sehingga penyalaan lisdes yang ada di mana saja harus didukung seperti halnya penyalaan lisdes yang dilakukan di empat lokasi ini.
Penyalaan lisdes di Desa Tabarfane, Desa Hokmar, Desa Lutur, dan Dusun Kantanter tentunya merupakan impian masyarakat sejak 77 tahun lalu, sehingga antusias warga untuk menyambut hari bersejarah ini tdak dapat terukur dengan kata-kata.
Dengan perjuangan keras PLN yang berupaya menerjang setiap kesulitan yang ada, empat lokasi ini dapat dituntaska pembangunan jaringan listrik maupun pembangunan powerhouse beserta penyediaan mesin sebagai sumber awal listrik disuplai. Untuk melistriki lebih dari 400 pelanggan di empat lokasi ini, PLN UP3 Tual harus membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang terbentang sepanjang 29,82 kilometer sirkit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2,92 kms, 1 unit Trafo Distribusi berkapasitas 100 kilo Volt Ampere (kVA), dan 4 unit Trafo Distribusi berkapasitas 50 kVA.
“Seperti yang sudah pernah saya sampaikan sebelumnya, PLN telah berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan 97 lokasi lisdes tersebar yang saat ini sudah secara bertahap direalisasikan. Hari ini kita meresmikan kembali lisdes di Kantor Pelayanan Tabarfane setelah sebelumnya sudah kita nyalakan Kantor Pelayanan Tayando Langgiar, Tayando Ohoiel, Tayando Yamru, dan Benjina, sehingga total 15 Desa dengan 2.192 calon pelanggan dapat terlistriki. Setelah ini masih ada Marlasi yang akan kita nyalakan juga. Semua butuh proses yang tidak semudah membalik telapak tangan. Harus saya sampaikan bahwa ini merupakan perjuangan keras dari PLN, Pemerintah Daerah setempat, dukungan dari berbagai pihak terkait maupun masyarakat sehingga semuanya dapat terealisasikan. Perlu kita
Baca juga: Akhirnya, Enam Desa dan Satu Dusun di Kabupaten Kepulauan Aru Maluku Dialiri Listrik
apresiasi tinggi dan saya sebagai penyambung suara rakyat akan saya perjuangkan juga hak-hak Bapak/Ibu masyarakat yang sampai saat ini belum berkesempatan untuk menikmati listrik. Kita semua harus optimis dan dukung segala upaya yang dilakukan oleh PLN sehingga 97 lokasi ini dapat tuntas dalam waktu yang tidak lama”, tutur Mercy Christy Barends selaku Anggota Komisi VII DPR RI.
Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sugalrey, SE pun ikut menambahkan, masyarakat yang sudah lama hidup gelap gulita sebenarnya menjadi beban tersendiri bagi beliau. Melihat mereka kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari membuat beliau seakan pesimis akan kehadiran listrik.
“Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan acara peresmian lisdes ini, sehingga patut kita syukuri bersama momentum seperti ini. Bertahun-tahun sudah masyarakat hidup dengan serba keterbatasan, akses jalan juga sulit, ditambah dengan cuaca yang tidak menentu, maka perlahan akan kita perbaiki bersama. Dengan hadirnya listrik di 4 lokasi ini sangat membantu masyarakat agar lebih produktif, kemudian generasi millennial di Desa-desa ini juga semoga akan terbantukan agar dapat belajar di malam hari dan juga dapat menggunakan media elektronik berbasis teknologi seperti laptop maupun media lainnya”, ujar Muin.