Lapak Pasar Mardika

Uang Lapak Tak Dikembalikan Alham Valeo, Pedagang Pasar Mardika Curhat di Facebook

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar postingan Facebook Babang Tatis, Jumat (13/4/2023)

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Salah seorang pedagang Pasar Mardika curhat di Facebook.

Dirinya menyoalkan uang senilai Rp 13 juta kepada Alham Valeo selaku Ketua Asosiasi Pedagang Mardika (APMA).

Dalam unggahan di lamannya, Jumat (13/4/2023), pemilik akun Babang Statis mengungkapkan kekesalannya lantaran tidak diindahkan setelah lama menunggu.

Dikatakan, dia tengah berada di rumah Alham untuk mengambil uang miliknya, bukan hendak meminjam.

“Menunggu sampai membosankan. Bapak Alham Valeo Ketua Asosiasi Pedagang Mardika (APMA) beta sekarang ada di bapa punya rumah. Beta datang mau ambil beta punya uang, bukan datang mau pinjam bapak punya uang dan b bukan datang hari-hari buat pengemis di bapa rumah,” tulis Babang Statis.

Unggahan itu pun disertai foto kuitansi yang tertera nominal Rp 13 juta serta dibubuhi tanda tangan atas nama Alham Valeo.

Dikonfirmasi, pemilik akun Babang Statis mengaku mengaku kecewa hingga kesal lantaran berulang kali upayanya tidak diperdulikan.

Baca juga: Pemerintah Provinsi Maluku Siapkan Rp 48 Miliar Tuk Gaji 13 ASN

Baca juga: Lagi, Bodewin Wattimena Tegaskan Bakal Bubarkan Gerak Alham Valeo dan Anggotanya

Hingga kini Alham belum juga mengembalikan uang tersebut.

Dijelaskan menyoal tagihan Rp 13 juta itu adalah uang setoran lapak di area Pasar Apung kawasan Mardika.

Uang tersebut dibayarkan pada November 2022, tidak berapa lama setelah Gedung Putih dibongkar dalam pengerjaan proyek revitalisasi Pasar Mardika.

"Uang itu dibayar sekitar bulan November 2022 untuk satu buah lapak berukuran 1 x 1.5 meter," katanya pria yang tidak menyebutkan nama aslinya itu kepada TribunAmbon.com saat dihubungi via telepon, Jumat malam.

Namun banyak kendala, hingga dia tak dapat berjualan.

Diantaranya; tidak ada jalan masuk yang memadai menuju lapak, tidak ada penanda keberadaan lapak, fasilitas kelistrikan hingga jaminan keamanan.

Alham yang memastikan bakal menyelesaikan keluhan pedagang pun tidak direalisasikannya. 

"Karena sudah rugi jadi kami pindahkan barang-barang dari situ, lalu minta Alham kembalikan uang kami," tegasnya.

Berulang kali sudah menagih, upaya anggota dari paguyuban pedagang yang diketuai Alham itu tidak berbuah hasil.

Alham sebutnya penuh alasan dan kerap menghindar.

Sementara itu, Alham Valeo yang dihubungi TribunAmbon.com sejak Jumat malam belum dapat tersambung. (*)

Berita Terkini