Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pasar Cakar Bongkar yang terletak di Pasar Transit Passo, Kota Ambon bisa jadi pilihan tempat berbelanja pakaian bekas layak pakai di antara banyaknya usaha yang serupa.

Berlokasi di gedung Pasar Transit Passo yang belum rumpang itu, rupanya menawarkan pakaian-pakaian layak yang cukup banyak.

Berdasarkan pantauan TribunAmbon.com dilokasi tersebut pada Selasa (4/4/2023), banyak sekali pakaian yang terpampang disana.

Mulai dari celana, atasan hingga blazer dan jas.

Kepada TribunAmbon.com, Lady pemilik sekaligus pengelolah usaha itu mengatakan bahwa pakaian yang ia jual kebanyakan adalah pakaian untuk perempuan.

“Iya banyak disini cewe, untuk laki-laki juga ada cuman tidak sebanyak punya cewe,” lanjutnya.

Baca juga: Ini 5 Nama yang Masuk Nominasi Usulan Pengganti Penjabat Wali Kota Ambon

Baca juga: Mendekati Arus Mudik Lebaran 2023, Pelni Ambon Imbau Masyarakat Tidak Beli Tiket Kapal Melalui Calo

Baca juga: RUU Provinsi Maluku dan 7 Lainnya Resmi Disahkan, Kini Punya Dasar Hukum

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang Lebaran 2023, Pelni Ambon Bakal Rekayasa Pelayaran

Usaha miliknya itu mulai dibuka dari pukul 09:00 WIT sampai dengan pukul 18:00 WIT.

Usahanya ini merupakan mata pencarian utama Lady.

Untuk itu dirinya bingung jika jenis usaha ini akan masuk dalam jenis usaha yang ilegal atau dilarang oleh pemerintah.

“Ya mau bagaimana lagi, saya tahu itu larangan, cuman kita ikut alurnya saja dulu, kalo mau sita, sita sudah mau bagaimana lagi,” lanjutnya.

Bal pakaiannya berasal dari bal yang berasal dari Kota Ambon dan tidak beli dari luar kota.

Dia juga mengatakan bahwa usahanya ini sering ramai pengunjung pada hari sabtu atau haru libur saja.

“Tergantung pendapatannya, biasanya juga ramai dan tidak, tapi memang sabtu lumayan banyak pengunjung,” lanjutnya.

Lady menjual pakaian dengan harga yang cukup murah mulai dari 20 ribu Rupiah sampai dengan 50 Ribu Rupiah saja.

Dia pun turut berharap sama seperti pedaganga cakar bongkar lainnya agar pemerintah dapar membuat keputusan yang tak merugikan mereka.(*)