Maluku Terkini

Soal Sampah di Dusun Lamboyane - SBB, Kadis Leonard: Warga Belum Sadar Lingkungan

Penulis: Rahmat Tutupoho
Editor: Adjeng Hatalea
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENANGANAN SAMPAH: Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) SBB, Leonard Kakisina saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/1/2023).

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho

PIRU, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Seram Bagian Barat (SBB) Leonard Kakisina menilai warga di Dusun Lamboyane belum sadar lingkungan.

Pasalnya, terdapat tiga titik Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di kawasan tersebut dan anehnya pembuangan masih dilakukan di sembarangan tempat.

"Daerah situ, tersedia tiga TPS. Tetapi kok masih ada yang buang sampah secara sembarangan. Ini kan aneh," kata Kakisina saat dikonfirmasi oleh TribunAmbon.com di ruang kerjanya, Kamis (12/1/2023).

Lagi pula, akses masuk ke pantai di Dusun Lamboyane tergolong sulit, dan kondisi demikian membutuhkan anggaran yang besar.

Untuk itu, penyampaian informasi perihal pentingnya buang sampah pada tempatnya terus digalakkan.

Sebab, jika pola membuang di sembarangan itu diterapkan warga, maka yang rugi adalah warga sendiri.

Baca juga: 10 Tahun Sampah di Dusun Lamboyane - SBB Tak Diangkut, Warga: DLH Iya-iya Saja

"Akses ke sana yang sulit. Apalagi membutuhkan anggaran yang besar. Intinya, kebiasan membuang sampah sembarangan harus ditinggalkan, kan ada TPS, buang di situ. Nanti petugas DLH angkut ke TPA di Pelita Jaya," pungkasnya.

Terangnya, DLH agendakan membuat komunitas peduli lingkungan supaya mengelola sampah-sampah plastik agar menjadi pendapatan tambahan bagi warga.

"Sejak lama kita tunggu ada warga/komunitas peduli lingkungan untuk bekerja sama. Sampah plastik harus dikelola. Mesin pres plastik ada, tapi selama ini tidak satupun yang dapat melakukan hal dimaksud," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di Dusun Lamboyane, Desa Piru, Seram Barat, mengeluhkan dan melaporkan ihwal itu sejak 10 tahun lalu.

Tetapi, respon DLH hanya sebatas iya-iya tanpa ditindaklanjuti dengan kerja di lapangan.

Berita Terkini