“Setengah mati, tiap hari harus mencium bau itu, tidur susah, mau berdamai juga tak bisa,” ujar Nur.
Hal ini diperparah ketika musim penghujan.
Nur harus menahan amarah ketika sampah dibawa aliran air, dan mengendap di depan rumahnya.
“Petugas juga terlihat hanya mengangkut sampah dibagian depan saja,” lanjunya.
Mau tak mau, Nur harus secara mandiri membersihkan sampah-sampah tersebut bergotong royong dengan warga setempat.
“Jadi kita bersama warga lain haru mengangkut sendiri sampah yang turun kesini,” lanjutnya.
Dia berharap, Pemerintah Kota Ambon dapat memperhatikan kawasan tersebut, terlebih kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Bisakah Pak Wali Kota turun selesaikan ini masalah karna sudah cukup lama seperti ini. Kami sangat terganggu," ucap dia. (*)