Emosi seseorang yang membaca emoji itu akan lebih terbangun positif dari pada penggunaan emoji ":(".
2. Menambah kepopuleran seseorang di media sosial
Seorang peneliti asal Universitas Cambridge Simon Tchokni mengatakan, emoji yang menimbulkan makna positif sering kali digunakan orang-orang di media sosial.
"Kebanyakan orang yang berpengaruh sering menggunakan emoji dalam percakapan di media sosial, terutama emoji-emoji yang menunjukkan emosi positif" ujarnya.
Ia mendapatkan fakta ini bukan tanpa alasan yang mendalam.
Sebelumnya, Simon telah melakukan penelitian emoji kepada pengguna media sosial.
Fakta itu kemudian disimpulkan saat penelitian yang melibatkan 30 juta cuitan di Twitter itu dilakukan.
3. Mencairkan komunikasi formal menjadi semi atau nonformal
Banyak anggapan masyarakat pengguna media sosial yang mengatakan bahwa emoji tidak layak digunakan untuk situasi obrolan formal.
Misalnya saja perbincangan atasan dengan rekan-rekan bisnisnya di luar perusahaan tersebut.
Namun hal itu ditepis setelah Universitas Missouri menemukan hasil penelitiannya.
Dalam penelitian itu disebutkan, apabila seseorang menyisipkan emoji "senyum" dalam surat lamaran kerja, justru penerima surat itu akan lebih tertarik dengan pelamar.
4. Interaksi menjadi lebih terbuka
Sebuah studi pada 2008 menyebutkan, pengguna emoji akan mengalami efek positif.
Di antaranya lebih terbuka dalam interaksi personal, menyerap lebih banyak informasi, serta menjadi lawan bicara yang menyenangkan.
5. Memperhalus kritik
Hasil studi penelitian menemukan, ketika atasan mengkritik kerja bawahannya dengan menggunakan emoji, bawahan cenderung menerima kritik tersebut dengan lebih baik dan akan berusaha mengubah diri.
Hal ini dikarenakan emoji bisa mencairkan suasana yang tadinya dipenuhi ketegangan menjadi lebih tenang.
(TribunAmbon.com)