- Lokasi Penelitian
- Jenis Data Penelitian
Ada dua Jenis data yakni Data Primer dan Skunder
h. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik namun secara umum yang perlu dijelaskan secara rinci adalah, Teknik Wawancara dan Dokumentasi
i. Teknik Analisis Data
Ada tiga tahap dalam analisis data yakni, Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kesimpulan
Demikian Contoh Proposal Skripsi
4. Berdiskusi dengan Dosen Pembimbing
Setelah Proposal Skripsi Diterima, maka langkah awal adalah Menemui dan Berdiskusi dengan Dosen Pembimbing
- Dosen pembimbing adalah penentu sukses atau tidaknya anda menyelesaikan skripsi yang akan anda susun.
- Jelaskan secara rinci alasan anda memilih topik skripsi
- Diskusikan dengan dosen pembimbing tentang judul paling pas
- Bisa jadi dosen ada judul khusus untuk anda dan saran kami ambil dan ikuti, karena biasanya jika sudah demikian maka si dosen yang paling paham dan tahu akan kemampuan kita.
5. Lakukan Revisi
Langsung lakukan perbaikan dan segera temui dosen pembimbing anda sekali lagi
6. Temui Dosen Pembimbing
Jangan Buang Waktu, cepat lakukan perbaikan dan temui kembali dosen pembimbing anda, sebab menurut kebiasaan, dosen pembimbing akan lebih senang jika anda bekerja lebih cepat dan langsung menemuinya kembali untuk konsultasi.
7. Buat Kerangka Skripsi
Setelah mendapatkan pentunjuk segera buat kerangka skripsi
- Cover Judul (Topik Penelitian)
- Daftar Isi
- Bab I Pendahuluan
- Bab II Tinjauan Teoritis’
- Bab III Metode Penelitian
- Bab IV Temuan dan Pembahasan
- Bab V Kesimpulan
8. Harus memiliki mentor selain dosen pembimbing
Nah, disinilah yang menjadi kunci sukses atau tidaknya seorang mahasiswa menyusun tugasnya akhirnya atau skripsi, karena kecederdasan dan keulatan tak cukup untuk itu, perlu ada seorang mentor yang juga benar-benar ahli.
Karena seorang dosen kadang hanya memberikan petunjuk sepotong-sepotong yang harus segera dipahami mahasiswa, sementara kadang seorang dosen tak cukup memiliki waktu untuk memberikan penjelasan secara detail karena kesibukannya, maka itu perlu seorang mentor ahli, atau seorang teman diskusi untuk diminta pendapat setelah dikoreksi dosen pembimbing.
9. Harus ulet dan ontime
Membuat skripsi tak mudah, harus siap waktu, tenaga dan perlu waktu khusus, serta persiapan fisik harus prima.
Harus menyiapkan amunisi yang cukup tak hanya asuhan gizi, tetapi alat pendukung seperti mesin printer, komputer dan sumber literature dan harus ada tempat solusi mencari buka jika kurang bahan seperti perpustakaan daerah dan kampus.
Simak cara mengakses Google Scholar
Saat menyusun skripsi, mahasiswa membutuhkan jurnal sebagai literasi tambahan untuk mendukung data penelitian.
Jurnal tersebut dapat diakses pada beberapa layanan di internet, salah satunya ada Google Scholar.
Untuk Anda yang belum tahu, Google Scholar atau Google Cendikia merupakan layanan pencari jurnal daring yang mencakup berbagai macam disiplin ilmu.
Selain itu, Google Scholar juga bisa digunakan untuk mencari buku akademik daring, tesis, disertasi, dan sebagainya.
Apabila Anda sedang membutuhkan literasi tambahan berbentuk jurnal daring atau karya ilmiah lainnya, Anda bisa langsung menuju laman Google Scholar dan langsung mengakses layanan pencarian ini secara gratis.
Baca juga: Cara Membuat Footnote atau Catatan Kaki di Microsoft Word untuk Keterangan Tambahan dalam Skripsi
Baca juga: Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word, Cocok untuk yang Sering Revisi Skripsi
Baca juga: Ikut Ujian Skripsi di Rumah Sakit, Mahasiswi Ini Tuai Pujian
Berikut cara mencari jurnal di Google Scholar untuk menyusun skripsi dan sejenisnya:
1. Pertama yang Anda butuhkan adalah internet dengan koneksi stabil.
2. Kemudian, buka Google, lalu ketik ‘Google Scholar’. Bisa juga langsung meng-klik laman https://scholar.google.co.id/
3. Kemudian, jika Anda sudah masuk pada lama Google Scholar. Anda bisa langsung mengetik keyword atau judul dari jurnal yang tengah Anda cari.
4. Setelah itu, Google Scholar akan menampilkan berbagai macam jenis karya ilmiah yang berkaitan dengan keyword atau judul yang telah Anda masukkan sebelumnya.
Google Scholar juga akan menampilkan nama penulis, tahun, serta berbagai macam informasi mengenai jurnal-jurnal tersebut.
Pada layanan gratis ini, Anda tidak hanya dapat mengakses jurnal atau karya ilmiah lainnya.
Di Google Scholar juga terdapat fitur seperti perpustakaan pribadi yang memudahkan Anda untuk menyimpan hasil temuan yang telah dicari sebelumnya.
Gunakan fitur ini setelah mendapatkan jurnal yang dicari pada Google Scholar.
Cara untuk menyimpan hasil penulusuran Anda ini tergolong cukup mudah.
Tinggal klik ikon bintang (simpan) yang terletak di bawah deskripsi tiap-tiap jurnal atau karya ilmiah.
Hasil penelusuran yang telah Anda simpan tersebut, dapat ditemukan jika Anda berpindah ke fitur "Koleksiku" pada layanan Google Scholar.
Fitur ini dapat Anda akses dengan menekan ikon bintang yang terletak di sebelah kanan hasil pencarian jurnal sebelumnya.
Ilustrasinya seperti ditunjukkan anak panah bergaris merah di bawah ini.
Namun, yang disimpan di Google Scholar bukan dokumen jurnal, melainkan situs dari jurnal tersebut.
Untuk mendapatkan dokumen jurnalnya, Anda harus mengunjungi situsnya kemudian cari opsi unduh.
Sedikit informasi, tidak semua situs penyedia jurnal di Google Scholar dapat diakses secara gratis.
Artinya, ada beberapa situs yang membutuhkan registrasi akun lebih dulu untuk berlangganan, barulah Anda dapat mengunduh dokumen jurnal yang ada di sana.
Setelah berhasil menyimpan situs dari jurnal yang diinginkan, Anda dengan mudah dapat mengakses jurnal tersebut di kemudian hari.
Demikian cara mencari jurnal di Google Scholar, semoga bermanfaat.
(TribunAmbon.com)(Kompas.com)