Selain papeda, tersedia juga ikan bakar dan berbagai ubi-ubian.
“Papeda Rp 2 ribu dan yang paling mahal itu mencapai Rp 30 untuk ikan bakar karena bergantung ukuran dan jenis,” jelas Nina.
Sudah tersohor diusianya yang tidak baru, dalam sehari rerata bisa menghabiskan sagu hingga 2 tumang (wadah sagu dari daun sagu, berukuran satu ember ukuran sedang).
Dibuka mulai pukul 09.00 hingga sore. Namun biasanya sebelum pukul 16.00 warung sudah tutup karena makanan sudah habis dilahap para pengunjung.
“Setiap hari buka, hari minggu juga,“ tandasnya.
Sagu yang digunakan untuk papeda ada beberapa jenis, yaitu tuni, ihur, makanuru, duri rotan dan molat.
Empat jenis pertama merupakan jenis sagu yang berduri, sedangkan jenis sagu molat tidak berduri. (*)