Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM -Jumlah timbunan sampah di Indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan.
Tercatat selama 2020 sudah mencapai 67,8 ton.
Dengan kondisi itu, Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad mendorong masyarakat untuk mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis.
Hal tersebut dia utarakan saat membuka resmi kegiatan Edukasi Pengelolaan Sampah yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Maluku.
Baca juga: Korupsi Dana BOS Rp 2,25 Miliar, Mantan Kepsek SMKN 1 Ambon Ditahan
Baca juga: Pria di Ambon Meninggal Usai Tenggelam, Sempat Bilang Tak Kuat dan Minta Teman Hubungi Istrinya
Kegiatan edukasi berlangsung di Aula Kantor Bupati Kabupaten Buru Selatan, Kamis (11/11/2021).
"Sampah masih dipandang sebelah mata, padaha bisa dimanfaatkan jadi sumber daya bermanfaat," kata Widya
Lanjut, dari banyaknya masyarakay, hanya segelintir orang saja yang menyadari hal tersebut.
Kebanyakan dari mereka menganggap sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna dan harus dibuang.
Padahal sampah yang didaur ulang sebenarnya bisa dijadikan sumber penghasilan.
Beberapa masyarakat biasanya menggunakan sampah plastik yang didaur ulang untuk membuat tas ataupun dompet kemudian dijual.
Dengan begitu masyarakat bisa membantu program ramah lingkungan dari pemerintah.
Menurutnya, selama ini sampah dibakar atau dibuang begitu saja ke lingkungan, sungai, pesisir dan laut terutama di daerah kepulauan.
Sehingga sampah akhirnya muncul menjadi masalah serius karena mula terasa dampaknya ketika terjadi bencana banjir.
"Bila semua ni tidak tertangani dengan baik, maka dapat membahayakan lingkungan dan mahluk hidup disekitarnya," ujarnya