Dirinya menyebut, kebijakan diambil lantaran pemerintah mendukung kebijakan penghapusan bahan bakar minyak (BMM) Premium
Dampaknya akan buruk bagi manusia, karena memicu sejumlah penyakit, mulai dari keruskan paru-paru hingga kanker.
"Lebih baik harga angkot naik. Daripada terus menggunakan BBM oktan rendah yang berbahaya dan mengandung zat adiktif. Ini juga kebijakan secara nasional dalam rangka perubahan iklim," ucapnya. (*)