Kapal Kandas di Buru

KM. Tidar Kandas, Curhat Kekecewaan Pelayanan, Penumpang; Kami Ditelantarkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi KM Tidar dilakukan siang ini, Selasa (27/7/2021).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – Kandas di Pelabuhan Laut Namlea, Kabupaten Buru, penumpang KM. Tidar kecewa dengan pelayanan kapal tersebut.

Seorang calon penumpang mempertanyakan tanggung jawab pihak Pelni selaku penyedia layanan di kapal tersebut.

Menurutnya, pihak Pelni seakan melepas tangan saat proses evakuasi ke dermaga.

Dia bersama sembilan calon penumpang lainnya harus membayar Rp. 20 ribu untuk menumpangi perahu nelayan.

“Saya turun dari kapal itu sekitar jam 7 malam menggunakan perahu milik masyarakat setempat. Kami sekitar 8 hingga 9 orang, dan harus bayar Rp. 20 ribu per kepala,” aku salah seorang penumpang KM. Tidar, Arif Abdullah Tuasamu kepada TribunAmbon.com, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: KM Tidar yang Kandas di Namlea Mulai Dievakuasi

Baca juga: Polres Pulau Buru Kerahkan 4 Kapal Polairud Bantu Evakuasi Penumpang KM. Tidar yang Kandas di Namlea

Arif menuturkan, dia menggunakan jasa KM. Tidar dengan tujuan Namlea ke Ambon untuk menghadiri pemakaman salah satu kerabatnya.

Namun, kandasnya kapal tersebut membuatnya kebingungan dan meminta pihak keluarga untuk menunggu kedatangannya di Ambon agar bisa mengikuti proses pemakaman tersebut.

Arif mencoba untuk berkoordinasi dengan pihak kapal, namun dia menilai upayanya tidak disambut dengan baik.

“Kami dilepas seperti penumpang liar. Tidak ada konfimasi yang baik dari Pelni,” ucapnya.

Dia pun menunggu bantuan evakuasi, namun yang ada hanya perahu nelayan.

Kata dia, perahu nelayan itu sebelumnya ditumpangi penumpang lainnya.

Dia kembali memastikan kepada petugas bahwa apakah transportasi yang digunakan itu merupakan bagian dari bantuan evakuasi ataukah perlu dibayar lagi.

“Iya bayar, jawab petugasnya. Setelah mendengar itu, saya turun dengan kekecewaan bersama penumpang lainnya,” kata Arif.

Selain transportasi evakuasi yang berbayar, pelayanan di atas kapal juga dirasa tidak memuaskan bagi Arif dan penumpang lainnya.

Halaman
12

Berita Terkini