Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Maluku angkat bicara terkait dengan video Gubernur Maluku Murad Ismail yang tengah viral di media sosial.
Menurut Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD PDI-P Maluku, Robert Tutuhatunewa, video berdurasi 30 detik itu sengaja dipublikasikan untuk membangun rasa kebencian terhadap Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Video tersebut jelasnya tidak utuh karena telah dipangkas sehingga gambaran yang muncul adalah arogansi gubernur.
Padahal kejadian sebenarnya dari video tersebut adalah sikap Gubernur Maluku yang merasa dihalang-halangi oleh protokol istana karena dinilai telah membatasi kendaraan dinas milik gubernur yang hendak mendekati rombongan mobil presiden Joko Widodo.
Kejadian itu pun telah lalu, saat kedatangan orang nomor satu di Indonesia ke Desa Tulehu dalam rangka melihat langsung korban gempa tahun 2019.
"Video yang diposting tersebut adalah tidak utuh dan hanya potongan tertentu dari video tersebut yang sesuai dengan tujuan dari mereka yang memposting video tersebut," kata Robert Tutuhatunewa melalui rilis pers yang diterima TribunAmbon.com, Jumat (7/5/2021) siang.
"Jadi dalam video itu, tidak ada sedikit pun Gubernur Maluku memarahi masyarakat seperti yang diperlihatkan dalam video tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Diperiksa 6 Jam, Sekda Bursel Dicecar 26 Pertanyaan
Baca juga: Mogok, Truk Pengangkut Barang Perparah Macet di Pasar Mardika
Untuk itu, Tutuhatunewa mengajak masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan potongan video tersebut dan menahan diri dengan tidak lagi membagikan dan atau mentransmisikan video tersebut melalui media sosial.
"DPD PDIP Perjuangan Maluku mengajak semua masyarakat untuk mari bersama-sama saling mendukung memberi perhatian terhadap pelaksanaan pembangunan di Maluku dan senantiasa berusaha menahan diri terhadap provokasi-provokasi yang dilakukan melalui media sosial hanya dengan maksud untuk menjatuhkan DPD PDIP Maluku," ujarnya.
Menurutnya, postingan tersebut yang semata-mata bertujuan untuk menarik masuk masyarakat ke dalam setting kepentingan dari yang memposting video tersebut.
Bahkan sebaiknya, masyarakat Maluku perlu menahan diri untuk tidak membagikan dan atau mentransmisikan video tersebut melalui media sosial.
"Postingan video tentang Gubernur Maluku yang diviralkan melalui media sosial itu adalah tindakan yang sangat tidak beretika," tandasnya. (*)