Vaksin AstraZeneca

Pengiriman Vaksin AstraZeneca Terkendala, Apa Strategi Pemerintah?

Editor: Adjeng Hatalea
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN), Budi Gunadi Sadikin, dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/9/2020).

"Indonesia sudah melakukan lobi sehingga ketika AS (Amerika Serikat) buka, Indonesia sudah ada di list paling atas, kita sudah lobi ke AS untuk memastikan hal tersebut," ucapnya.

Selain itu, Budi mengatakan, pemerintah tetap memproteksi stok vaksin AstraZeneca yang dijanjikan Covax/GAVI dan bilateral antara AstraZeneca dan PT Bio Farma meski terdapat penundaan pengiriman.

Bahkan, Budi mengaku sudah meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melobi Covax AMC Engagement Group selaku badan yang mengatur pembagian vaksin, menyurati presiden Covax/GAVI dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris.

"(Agar) ia (Menlu Inggris) bisa mencarikan sumber lain di luar yang India untuk kita," ujar Budi.

Terakhir, pemerintah akan mengejar pelaksanaan vaksinasi gotong royong yang akan memiliki stok vaksin Covid-19 yang cukup banyak.

Adapun jenis vaksin covid-19 yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong adalah Sinopharm dari China, Sputnik V dari Rusia, dan CanSino dari China. Direktur PT Bio Farma Honesti Basyur mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinopharm dijadwalkan akan dikirim ke Indonesia pada minggu keempat April sebanyak 500.000 dosis vaksin.

Kemudian, vaksin Covid-19 CanSino akan dilakukan pengiriman awal sebanyak 3 juta dosis vaksin antara bulan Juli hingga September 2021.

Sementara itu, vaksin Sputnik V dari Rusia masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengiriman Vaksin AstraZeneca Terkendala, Apa Strategi Pemerintah?".

Berita Terkini