Ambon Hari Ini

Dua Pekan, 2 Warga Meninggal di Teluk Ambon, Termasuk Kolonel Marinir Sahabat Jenderal Nono Sampono

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AMBON - Ketua DPD RI, Nono Sampono tengah memberikan arahan saat penyerahan jenazah korban hilang, Kolonel Marinir (Purn) Barzuweh, Selasa (2/2/2021). Attachments area

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fandi Wattimena

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dalam dua pekan di bulan Februari, dua orang meninggal dunia di perairan Teluk Ambon.

Korban pertama adalah purnawirawan TNI Angkatan Laut, Kolonel Marinir (Purn) Barzuweh (75), sahabat sekaligus staf pribadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, Nono Sampono.

Nono Sampono pernah menjabat sebagai Kepala Badan SAR nasional (Basarnas) tahun 2011 lalu.

Barzuweh adalah teman curhat Ketua DPD RI dan mantan Komandan Korps Marinir TNI AL tahun 2006-2007.

Sahabat Nono ini dilaporkan hilang sejak Minggu (31/1/2021) sore di pantai Dusun Kamiri, Teluk Ambon.

Sang Kolonel diduga tenggelam setelah terseret ombak saat berenang di pantai, tidak jauh dari kediaman Nono di kawasan Pantai Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, sekitar 8 km setelah Bandara Pattimura Ambon.

Setelah tiga hari Operasi SAR, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di Bibir Pantai Latuhalat, Selasa (2/2/2021) pagi.

DOKUMEN - Mantan Komandan Korps Marinir Letjen Mar (purn) Nono Sampono bersama Panglima TNI tahun 2006 (dok_tribunbews)

Baca juga: FOTO-FOTO: Dengan Ciuman, Ratusan Kerabat Sambut Mayat Johan Wattilete di Pantai Latuhalat Ambon

Baca juga: Nelayan Negeri Nusawine Akhirnya Ditemukan SAR Ambon dalam Kondisi Meninggal Dunia

Baca juga: Operasi Pencari Nelayan Nusawine, Tim SAR Ambon Kerahkan Rigid Inflabtable Boat  01

Korban kedua, Johan Watilete (45), seorang nelayan yang dikabarkan tenggelam, Minggu (14/2/2021) pagi di perairan pantai Air Low, Desa Latuhalat, Kota Ambon.

Korban diduga tenggelam setelah terjatuh dari atas long boat, Minggu (14/2/2021) pagi sekitar pukul 08.00 Wit.

NELAYAN NUSAWINE - kerabat, keluarga dan tetangga di Kampung Airlouw, Negeri Nusawine, menyambut mayat Johan Watilete di bibir Pantai Latulahat, Nusaweine, Ambon, Minggu (14/2/2021). Watilete dinyatakan hilang sekiuar pukul 07.00 Wit, mayatnya ditemukan dalam oprasi SAR Ambon dan gabungan dengan warga. (SAR/Tribun Ambon/Fandi Wattimena)

Kurang dari 6 jam pencarian oleh potensi SAR gabungan dibantu warga setempat.

Korban akhirnya ditemukan pukul 14.13 Wit, Minggu siang di perairan Latuhalat, Teluk Ambon dalam keadaan meninggal dunia.

"Jam 14.13. Wit. Di temukan korban dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Ambon, Mustari, Minggu Sore.
Setelah dilakukan penyerahan jenazah dari Basarnas kepada keluarga korban. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. (*)

1. Tim SAR Ambon Serahkan Jenazah Nelayan Latuhalat ke Keluarga

NELAYAN NUSAWINE - kerabat, keluarga dan tetangga di Kampung Airlouw, Negeri Nusawine, menyambut mayat Johan Watilete di bibir Pantai Latulahat, Nusaweine, Ambon, Minggu (14/2/2021). Watilete dinyatakan hilang sekiuar pukul 07.00 Wit, mayatnya ditemukan dalam oprasi SAR Ambon dan gabungan dengan warga.

Kepala Basarnas Ambon, Mustari, mengkonfirmasikan penemuan jenazah warga Kampung Airlouw Rt 012/04 Negeri Nusaniwe ini melaut sendiri sekitar pukul 07.00 WIT.

"Tim sudah temukan dan dievakuasi ke kampung," katanya kepada TribunAmbon.com melalui sambungan telepon, Minggu (14/2/2021) pukul 16.30 WIT.

SAR mengkonfirmasikan Johan diperkirakan terjatuh dari Long Boat dan hilang di sekitar perairan Dusun Airlow Desa Latuhalat (Kota Ambon) pada  Koordinat 03° 46.686‘ S – 128° 9.420’ E.

Sore ini jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka di Latuhalat setelah dilakukan penyerahan jenazah dari Basarnas ke keluarga korban.

Johan Watilete (48), nelayan yang dikabarkan tenggelam, Minggu (14/2/2021) pagi di perairan pantai Airlouw, Desa Latuhalat akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Tim evakuasi dari SAR Ambon menemukan mayat Johan Watilete sekiyar 1,2 mil laut dari garis pantai Nusawine, Teluk Ambon.

Korban ditemukan di kawasan perairan Latuhalat pukul 14.13 Wit, atau enam jam setelah dilaporkan hilang.

Watilete dilaporkan kerabatnya hilang setelah tiga jam melaut, Minggu (14/2/2021) pagi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Nelayan Negeri Nusawine Teluk Ambon Dilaporkan Hilang di Perairan Airlouw

Baca juga: Operasi Pencari Nelayan Nusawine, Tim SAR Ambon Kerahkan Rigid Inflabtable Boat  01

Seperti kebanyakan nelayan tradisional di Teluk Ambon dan Maluku, Watilete melaut seorang diri, sekiuar pukul 05.30 Wit.

Diberitakan sebelumnya, korban dikabarkan tenggelam setelah terjatuh dari atas long boat di kawasan pantai dusun Air Low, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Basarnas Ambon beserta warga setempat langsung melakukan pencarian setelah mendapat informasi itu.

Basarnas menggerahkan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) berisi tujuh personil.

Sementara warga menggunakan tiga unit longboat untuk membantu pencarian.

Dalam sebulan terakhir di 2021, sudah dua korban meninggal di perairan Teluk Ambon.

Nelayan dari kampung Airlouw, Negeri Nusaniwe, hilang saat melaut di perairan Airlouw, dan Negeri Latuhalat, Teluk Luar Ambon, Kota Ambon, Maluku

Adalah Rein Watilette, kemenakan Johan yang kali pertama melaporkan kedian ini, sekitar pukul 10.30 Wit.

Dugaan sementara nelayan berusia 48 tahun ini hilang setelah terjadi dari perahu yang ditumpanginya. (*)

2. 47 Tahun Bersama, Nono Sampono Melepas Jenazah Sahabat Karibnya di Ambon

AMBON - Ketua DPD RI, Nono Sampono saat memberikan keterangan kepada Jurnalis usai pemberangkatan Jenazah ke Rumah Sakit Lantamal IV Ambon, Selasa (2/2/2021).

Korban hilang di Pantai  Dusun Kamiri, Hative Besar akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di Bibir Pantai Latuhalat, Selasa (2/2/2021) pagi.

Korban adalah Purnawirawan TNI Angkatan Laut, Kolonel Marinir (Purn) Barzuweh berumur 75 tahun.

Sahabat dekat sekaligus staf pribadi ketua DPD RI, Nono Sampono.

“Saya merasa kehilangan luar biasa. Beliau almarhum telah mendampingi saya selama 47 tahun,” ungkap Nono saat penyerahan jenazah dari Basarnas ke keluarga Korban, di kawasan Pantai Dusun Kamiri, Hative Besar, Selasa siang.

Dihadapan keluarga dan potensi SAR gabungan, Nono menceritakan kedekatannya dengan korban yang adalah seniornya di Kesatuan Marinir TNI Angkatan Laut.

Baca juga: Teman Curhat Nono Sampono Hilang dan Pergi Saat Adzan Dzuhur

Selama 36 tahun bersama dalam tugas kedinasan di kesatuan, Almarhum juga mendampingi Nono sejak berkarir sebagai wakil rakyat.

“Selama dinas 36 tahun di mariner, dan 11 tahun di DPR dan DPD,” ungkap Nono.
Jenazah korban kini dibawa ke Kepala Rumah sakit TNI Angkatan Laut dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Ambon.

Selanjutnya, akan diterbangkan ke Jakarta, Rabu (3/2/2021) pagi.

“Di Jakarta, akan dijemput oleh Kesatuan. DPD RI juga, karena beliau adalah staf pribadi saya,” tandasnya.

Seperti diberitakan, korban dilaporkan hilang sejak Minggu (31/1/2021) siang.
Diduga tenggelam setelah terseret ombak saat berenang di Pantai Dusun Kamiri, Hative Besar.

Berita Terkini