TRIBUNAMBON.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan DPR menyebut, saat ini pemerintah tengah melakukan pengkajian mengenai penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) kepada karyawan yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta.
Pengkajian yang dimaksud yakni untuk pegawai honorer atau pegawai di instansi pemerintahan non Pegawai Negeri Sipil (PNS), di antaranya guru.
Adapun proses pengkajian bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB).
Rencananya, guru honorer yang terdaftar sebagai peserta aktif program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan pada BP Jamsostek per Juni 2020 akan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu untuk empat bulan.
Selain itu pegawai tersebut harus yang berpenghasilan kurang dari Rp 5 juta dan memiliki nomor rekening.
"Data kepesertaan BP Jamsostek dan instansi terkait yang merupakan sumber datanya juga ada isu seperti guru honorer yang dimasukkan di dalam mereka yang mendapatkan manfaatkan ini.
"Baik yang sudah terdaftar di dalam BPJS Ketengakerjaan maupun yang sekrang sedang di dalam proses penyempurnaan melalui database yang ada di Kemendikbud maupun Kemen PANRB," terang Sri Mulyani dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompastv, Senin (24/8/2020).
Sejalan dengan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mengatakan, sudah ada 1,9 juta pegawai honorer yang tercatat akan mendapatkan bantuan.
Ida Fauziah merinci, dari total 15,7 juta penerima BLT, 13,8 juta orang merupakan pekerja swasta yang memiliki upah di bawah 5 juta.
Sedangkan sisanya merupakan pegawai honorer non-PNS yang tidak menerima gaji ke-13.