Kisah Pilu Satu Keluarga Meninggal karena Corona, Ungkap Dampak Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

YouTube Najwa Shihab/Tangkapan Layar

"Tanggal 26 Mei minta dilarikan ke rumah sakit karena kesulitan bernafas."

"Saat itu satu rumah lagi sakit, selang dua hari mamah ngga kuat minta ke rumah sakit juga," papar Dea.

Setelah sang ibunda dibawa ke rumah sakit, Dea menjelaskan, kondisi ayahnya pun memburuk dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Petugas dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap merapikan makam usai pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Keputih, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/7/2020). Dari data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Kota Surabaya per Selasa (14/7/2020), korban meninggal sebanyak 638 orang, pasien positif 7.331 orang, dan pasien sembuh sebanyak 3.700 orang. Sebanyak 1.600 jenazah sudah dimakamkan di TPU Keputih dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Baca: Kisah Warga Surabaya Kehilangan Anggota Keluarga akibat Covid-19: sang Kakak yang Hamil dan Janinnya

Akhirnya, ayah dan ibunya dirawat bersama dalam satu ruang isolasi.

Setelah keluarganya di rumah sakit karena virus corona.

Satu persatu dari mereka pun meregang nyawa.

Dea menceritakan, orang pertama dari keluarganya yang meninggal ialah sang keponakan, yang ada di dalam kandungan sang kakak.

Setelah itu, disusul ayahnya, lalu kakaknya yang sedang mengandung, dan terakhir ibundanya.

"Kakak meninggal dengan jarak 3 hari mama meninggal."

"Mamah saat itu kasih tau papah meninggal, tapi sampai mama meninggal, mamah nggak tau kaka juga meninggal," ungkap Dea.

Baca: Dijenguk Kerabat dari Surabaya Saat Sakit, Pria Madiun Ini Malah Tertular Covid-19

Pesan Dea untuk masyarakat Indonesia

Lebih lanjut, Dea memberikan pesan kepada masyarakat yang kerap meremehkan virus corona.

Menurutnya, keluarganya bisa dikatakan taat pada protokol kesehatan.

Terlebih, sang ayah yang kerap melarang bila Dea mengajak ibu dan kakaknya keluar rumah.

Namun, mereka yang taat saja bisa terkena corona, apalagi masyarakat yang tidak patuh pada protokol kesehatan.

Halaman
123

Berita Terkini