Virus Corona

Wabah Corona Kembali Merebak di Pasar Pertanian di Beijing China, Tak Ada yang Menujukkan Gejala

Sebuah distrik di Beijing menempatkan dirinya dalam mode "darurat masa perang" setelah ditemukan puluhan orang yang positif corona di wilayah tersebut

Editor: Fitriana Andriyani
freepik
ilustrasi 

TRIBUNAMBON.COM - China belum sepenuhnya terbebas dari wabah corona.

Sebuah distrik di Beijing menempatkan dirinya dalam mode "darurat masa perang" setelah ditemukan puluhan orang yang positif corona di wilayah tersebut.

Beijing melarang kegiatan pariwisata dan olahraga pada Sabtu (13/6/2020) setelah kasus infeksi corona yang berpusat di sekitar pasar grosir besar memicu kekhawatiran gelombang baru wabah corona.

UPDATE Virus Corona Ambon: Pasien Positif 299, 79 Sembuh, 8 Meninggal

Populasi Tak Imbang, 30 Juta Pria China Terancam Tak Kebagian Jodoh, Poliandri Bisa Jadi Solusi

Sebanyak 45 orang dari 517 yang diuji dengan tes swab tenggorokan di pasar Xinfadi di distrik Fengtai barat daya Beijing dinyatakan positif terkena virus corona, kata Chu Junwei, seorang pejabat distrik yang dikutip Reuters.

Padahal tidak ada yang menunjukkan gejala COVID-19.

Chu menambahkan 11 lingkungan di sekitar pasar, yang disebut-sebut sebagai pasar grosir pertanian terbesar di Asia tersebut, telah dikunci dengan penjagaan 24 jam.

"Sesuai dengan prinsip mengutamakan keselamatan massa dan kesehatan, kami telah mengadopsi langkah-langkah penguncian untuk pasar Xinfadi dan lingkungan sekitarnya," kata Chu.

Chi menambahkan, distrik ini sekarang dalam "mode darurat masa perang,".

Penutupan pasar dan pembatasan baru datang ketika kekhawatiran tumbuh tentang gelombang kedua pandemi corona, yang telah menginfeksi lebih dari 7,66 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 420.000.

Dokter di Wuhan China yang Kulitnya Menghitam Lantaran Idap Corona Meninggal Dunia, Berjuang 5 Bulan

Mereka juga menggarisbawahi bagaimana bahkan di negara-negara yang telah sukses besar dalam mengekang penyebaran virus corona, klaster baru kadang-kadang dapat dengan mudah muncul.

Seluruh pasar Xinfadi ditutup pada jam 3 pagi pada hari Sabtu, setelah dua pria yang bekerja di sebuah pusat penelitian daging yang baru-baru ini mengunjungi pasar dilaporkan terkena virus corona.

Tidak segera jelas bagaimana mereka telah terinfeksi.

Pada Sabtu (13/6), pintu masuk pasar diblokir dan polisi berjaga.

Pemerintah Beijing sebelumnya telah menghentikan perdagangan daging sapi dan kambing di pasar dan telah menutup pasar grosir lainnya di sekitar kota.

Pemerintah setempat merencanakan lebih dari 10.000 orang di pasar Xinfadi untuk melakukan tes asam nukleat demi mendeteksi infeksi corona.

Donald Trump Kembali Ancam WHO Terkait Covid-19, hingga Sebut sang Direktur Jenderal Boneka China

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved