TRIBUNAMBON.COM, MALUKU - Video yang menayangkan peristiwa kericuhan saat evakuasi seorang pasien dalam pengawasan (PDP) di Maluku sempat viral di media sosial.
Dari tayangan video tersebut, seorang petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) diprotes warga.
Dilansir Kompas.com, peristiwa kericuhan tersebut terjadi di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.
Pihak keluarga pasien dan warga sekitar menolak proses penjemputan yang dilakukan petugas yang terlihat mengenakan alat pelindung diri.
• Ratusan Warga di Telutih Maluku Tengah Terima BLT, Tanggulangi Dampak Ekonomi Covid-19
• DATA TERKINI Kasus COVID-19 Ambon: Total 186 Positif, 27 Sembuh, 6 Meninggal
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (29/5/2020) sore.
Rekaman video yang memperlihatkan kericuhan proses evakuasi tersebut bahkan viral di media sosial setelah diunggah warganet.
Dalam rekaman video tersebut, warga terlihat mengepung mobil ambulans dan mengusir petugas.
“Woe woe, bale bale (balik), di sini seng ada corona (di sini tak ada corona),” teriak warga dalam video tersebut.
Perangkat Desa Tamilouw, Rustandi Wailissa, saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan kejadian itu.
Dari informasi yang didapat, kasus itu bermula saat keluarga pasien dan warga merasa tidak nyaman dengan proses penjemputan yang dilakukan petugas karena menggunakan APD.
“Pihak keluarga ini keberatan dan menolak tim gugus tugas karena mereka datang dengan mengenakan APD lengkap," ucapnya.
"Jadi kelihatannya kurang nyaman, begitu menurut pandangan warga,” katanya.
• Pemkot Ambon Kembali Salurkan 1.655 Paket Sembako Tahap III, Bagi Warga Terdampak Corona
• Paramedis Terkonfirmasi Positif Covid-19, Sejumlah Puskesmas di Kota Ambon Ditutup Sementara
Menurut dia, hal itu terjadi karena warga kurang mendapatkan edukasi yang baik terkait penanganan pasien virus corona.
Namun demikian, setelah diberikan penjelasan, akhirnya warga serta pihak keluarga menyadari dan mempersilakan pasien yang diketahui berinisial AT untuk dievakuasi petugas ke rumah sakit.
Secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Tengah Jenny Adijaya mengatakan, proses evakuasi terhadap pasien tersebut terpaksa dilakukan karena hasil rapid test menunjukkan reaktif Covid-19.