Awal Mula Virus Corona Mewabah, Siapa Orang Pertama yang Terinfeksi?

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pasien Corona

Sebutan pasien nol mungkin pertama kali diberikan kepada warga New York bernama Marry Mallon.

Ia kemudian lebih dikenal dengan sebutan "Typhoid Mary" karena menyebabkan wabah demam tifus di New York pada 1906.

Ia berawal dari Irlandia dan pindah ke Amerika dengan bekerja di keluarga kaya sebagai tukang masak.

Di mana pun ia bekerja, selalu saja ada anggota keluarga yang mengalami demam tifus.

Para dokter menggambarkan Mallon sebagai orang yang sehat.

Ia menularkan penyakit namun ia sendiri tidak menunjukkan tanda-tanda mengidap tifus.

Ada bukti bahwa orang punya "kemampuan yang berbeda dalam menyebarkan virus" dan Mary Mallon masuk dalam kategori orang yang "efektif menularkan penyakit" membuatnya mendapat predikat "super-spreader" atau "si penyebar super".

Ketika itu, demam tifus menimpa ribuan warga New York dengan tingkat kematian 10%.

Mengapa ada ilmuwan yang tak suka dengan istilah pasien nol?

Apakah adil menuding satu orang sebagai penyebab munculnya wabah penyakit?

Banyak pakar kesehatan yang tidak setuju dengan identifikasi pasien pertama yang menularkan penyakit, khawatir orang tersebut akan mengalami akan dianggap sebagai "biang masalah".

Selain itu, identifikasi seseorang mungkin juga tidak sepenuhnya akurat.

Misalnya dalam kasus wabah AIDS.

Gaetan Dugas, seorang pramugara berkewarganegaraan Kanada, menjadi sasaran kemarahan setelah dinyatakan sebagai sumber penyebaran AIDS di Amerika pada 1980-an.

Namun tiga dekade kemudian, para saintis menyimpulkan Dugas tak mungkin sebagai pasien pertama AIDS.

Halaman
1234

Berita Terkini