"Untuk rambu-rambu sekitar lokasi, kami sudah lengkapi termasuk tikungan, lampu jalan," ungkapnya.
Meski telah dipasangi rambu lalu lintas, namun diakui Erwin lokasi tersebut memang rawan kecelakaan.
"Sebenarnya pembatas jalan cukup tinggi, sekitar 1 meter. Mungkin karena beban yang berat sehingga bus masuk ke jurang," jelasnya.
3. Evakuasi
Hingga Selasa siang, proses evakuasi kecelakaan terus berlanjut.
Badan bus tersebut terbalik dan setengahnya berada di aliran sungai Lematang.
Arus sungai tersebut cukup deras dan memiliki ketinggian air sekitar pinggang orang dewasa.
"Kalau arus memang agak cukup deras dan kedalaman sepinggang orang dewasa, ini masih bisa kita lewati dengan menggunakan tali," terang Kapolres Pagaralam.
Adapun ketinggian jurang tersebut kurang lebih mencapai sekitar 80 meter.
Medan yang curam membuat petugas kesulitan untuk mengangkat korban dari dasar jurang.
• Pengakuan Penumpang Selamat Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang: Kami Berpegangan dengan Batang
4. Insiden sebelum Kecelakaan
Dilansir Sripoku.com, Hasana, penumpang yang selamat dari kecelakaan tersebut menjelaskan Bus yang ia tumpangi sempat mengalami beberapa kejadian sebelum kecelakaan.
Bus Sriwijaya tersebut sempat ditabrak oleh sebuah minibus dan menyebabkan sopir Bus Sriwijaya dan minibus bersitegang.
Namun akhirnya keduanya berdamai sebelum akhirnya penumpang diturunkan di sebuah rumah makan.
"Di ujung Pendopo (Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui RSUD Besemah Pagaralam.