Sosok SA, Penusuk Wiranto, Pernah 'Dekat' dengan Narkotika, Menolak Pancasila hingga Ingin ke Suriah

Editor: Fitriana Andriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Abu Rara alias SA, penusuk Wiranto di mata sahabat: pernah 'dekat' dengan narkotika, menolak Pancasila hingga ingin ke Suriah.

Dia pun berkenalan dengan Yuni hingga akhirnya menikah 'tembak' di Hamparan Perak, Deli Serdang pada awal tahun 2000-an.

Dengan Yuni, SA dikaruniai dua anak perempuan. Namun, saat anak keduanya baru berusia 10 hari, Yuni diambil paksa oleh orangtuanya.

Tak sampai di situ, orangtua Yuni melaporkannya telah mengambil anak orang sehingga ditahan selama tiga bulan di penjara.

"Orangtua Yuni kan tak setuju dengan hubungan mereka. Keluarga Yuni berontak. Diambil lah Yuni sama orangtuanya, dikasuskan dia sama orangtuanya karena melarikan orang. Dipolisikan," katanya.

Perjalanan Cinta Abu Rara, Penikam Wiranto: Menikah 3 Kali, Tak Direstui, Bawa Lari Anak Orang

Di tahun 2013, lanjut Alex, SA pernah bercerita tentang sesuatu yang disebutnya sebagai 'saudara-saudara' di Suriah dan berkeinginkan untuk ikut berjihad.

Menurutnya, SA juga pernah mengatakan adanya sebuah proyek di Sulawesi Selatan namun batal.

"Kalau itu jadi, nanti akan digunakannya untuk pergi ke Suriah. Kalau saya, jihad itu ya untuk keluarga," katanya.

Menolak Pancasila dan pemimpin kafir

Alex mengatakan, saat itu SA juga menyebut dirinya tidak menyukai Pancasila. Pemimpin-pemimpin juga kafir. Di situ dia tidak sepakat dan mengaku NKRI harga mati.

"Dia nunjukin seperti bendera, panji hitam itu. Menolak Pancasila, tapi saya berbeda pendapat. Saya tetap NKRI harga mati," katanya.

Di tahun 2015, dia ketemu dengan istrinya yang bercadar. SA bersama dua orang anak perempuannya, dan juga istri serta dua anak laki-lakinya tinggal sekitar dua bulan di Alfakah VI.

"Sampai akhirnya dia meninggalkan rumah itu. Tak tahu kemana. Sampai akhirnya sekarang. Tak tahu aku sampe segini. Berarti tekat dia sudah bulat. Gemblung," katanya.

Viral Video Detik-detik Wiranto Diserang Seseorang Beredar di Medsos

Diberitakan sebelumnya, SA ditangkap polisi setelah pada sekitar pukul 11.55 WIB, di pintu gerbang lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten melakukan penyerangan terhadap Menkopolhukam Wiranto.

SA menyerang Wiranto dan mengakibatkan perut Wiranto terluka. Selain Wiranto, korban lainnya adalah Kompol Dariyanto  (Kapolsek Menes) di bagian punggung dan Fuad di dada sebelah kiri atas.

Silfi, seorang warga sekitar mengatakan, rumah SA digusur sekitar dua tahun yang lalu karena pembangunan jalan tol Tanjung Mulia - Helvetia.

Halaman
123

Berita Terkini