Ambon Hari Ini

Pembatalan Baptisan Anak di Jemaat GPM Seri, Ketua Sinode Minta Maaf

Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, menegaskan bahwa pembatalan tersebut adalah tindakan yang salah dan bertentangan dengan ajaran gereja.

Sumber: akun TikTok @yunedsyauta
BATAL BAPTIS - Tangkapan layar video kekecewaan orang tua lantaran anak mereka batal dibaptis di Gereja Eirene, Jemaat GPM Seri, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu (21/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Gereja Protestan Maluku (GPM) menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas insiden pembatalan baptisan tujuh anak di Jemaat Seri, Pulau Ambon, yang terjadi pada Minggu, 21 September 2025. 

Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, menegaskan bahwa pembatalan tersebut adalah tindakan yang salah dan bertentangan dengan ajaran gereja.

Dalam keterangan persnya, Senin (22/9/2025), Pdt. Elifas Tomix Maspaitella mengakui bahwa peristiwa tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan jemaat dan masyarakat. 

"Kami mengakui bahwa gereja bertanggung jawab melayani baptisan sebagai akta sakramen kudus. Pembatalan atas pelayanan baptisan kudus kepada tujuh anak di Seri adalah tindakan yang salah, dan untuk itu harus ada pertanggungjawaban khusus," ujar Pdt. Maspaitella.

*Baptisan Massal dalam Rangka HUT Laki-Laki GPM*
Peristiwa ini bermula dari rangkaian perayaan HUT ke-39 Laki-laki GPM yang akan jatuh pada 24 September 2025. 

Jemaat Seri memutuskan untuk mengadakan baptisan massal guna melayani anak-anak yang belum dibaptis. 

Inisiatif ini juga bertujuan untuk menolong keluarga menghindari kebiasaan "bikin acara" atau pesta besar-besaran yang sering kali memberatkan secara ekonomi.

Pdt. Maspaitella menjelaskan bahwa kebijakan ini didasarkan pada keprihatinan gereja terhadap kondisi ekonomi jemaat. 

Banyak keluarga Kristen, menurutnya, mengeluarkan biaya besar untuk jamuan makan dan minum saat acara keagamaan seperti baptis, sidi, atau pernikahan, yang bahkan melebihi pendapatan mereka.

"Kami menganjurkan spiritualitas ugahari, yaitu hidup sederhana dan tidak berlebihan, untuk membantu jemaat menyimpan uangnya demi hal yang lebih penting seperti kesehatan dan pendidikan anak," tambah Pdt. Maspaitella.

*Gereja Bertindak Cepat, Pembaptisan Ulang akan Dilayani Langsung oleh Ketua Klasis*
Setelah mendengar kabar pembatalan ini, Ketua Sinode GPM segera memerintahkan Ketua dan Sekretaris Klasis Pulau Ambon untuk bertindak cepat. 

Mereka diminta melayani kembali baptisan ketujuh anak tersebut secepatnya. 

Namun, karena tidak adanya ibadah sore di Jemaat Seri, pertemuan pastoral dilanjutkan pada hari berikutnya, Senin (22/9/2025), dengan tiga keluarga yang terkena dampak, yaitu keluarga Tuhumury, Siahaya, dan de Fretes.

Sebagai hasil dari percakapan pastoral tersebut, diputuskan bahwa tujuh anak—Zefanya Trivina Tuhumury, Davin Eden Tuhumury, Robin Zacharias Siahaya, Ellora Salomi Siahaya, Brayen Oktovian de Fretes, Valencia Juliana de Fretes, dan Lisa Melany de Fretes—akan dibaptis ulang pada Minggu, 28 September 2025. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved