Tual Hari Ini
Jadi Sentra Penghasil Kopra, Rahantan Minta Hilirisasi Kelapa di Pulau Walir Kota Tual
Tokoh Pemuda asal Tayando, Adam Rahantan meminta hilirisasi kelapa, di Pulau Walir, Kecamatan Pulau Dullah Utara, Kota Tual.
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Tokoh Pemuda asal Tayando, Adam Rahantan meminta hilirisasi kelapa, di Pulau Walir, Kecamatan Pulau Dullah Utara, Kota Tual.
Permintaan dikemukakan menyusul, potensl kelapa yang dinilai belum dimanfaatkan secara optimal, baik untuk peningkatan ekonomi masyarakat lokal maupun sebagai komoditas ekspor unggulan.
"Selama ini, masyarakat di Kecamatan Tayando Tam umumnya hanya menjual kelapa dalam bentuk kopra mentah," ungkapnya. Selasa (5/8/2024).
Baca juga: Jelang HUT ke-80 RI, Pemuda Banda Eli Gelar Berbagai Lomba
Menurutnya, harga yang fluktuatif dan ketergantungan pada tengkulak membuat pendapatan petani tidak stabil dan cenderung rendah.
"Pulau Walir dikenal sebagai salah satu sentra kelapa yang konsisten dalam produktivitas," ujar Rahantan.
Berbagai produk turunan, lanjutnya seperti minyak kelapa, arang tempurung briket, hingga batok kelapa untuk industri kerajinan memiliki potensi ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik.
"Ini potensi luar biasa. Kita tidak bicara potensi mentah, tapi bagaimana memanfaatkannya agar masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada infrastruktur memadai untuk pengolahan kelapa di Pulau Walir," terangnya.
Baca juga: 9 Burung Kakatua Maluku Disita dari Rumah Warga Hative Besar - Ambon
Dirinya menegaskan, negara harus hadir secara nyata untuk mewujudkan hilirisasi kelapa di kawasan 3T Tertinggal, Terdepan, dan Terluar, termasuk Tayando.
Ia menyebut visi pembangunan nasional yang menjanjikan pembangunan dari pinggiran harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan konkret dan pengadaan sarana produksi.
"Minyak kelapa dari Walir bisa diekspor, arang briket bisa dijual, bahkan batok kelapa pun punya nilai jual tinggi. Tapi itu semua hanya akan jadi mimpi kalau negara tidak turun tangan dengan serius," tegasnya.
Rahantan merinci kebutuhan Mendesak Hilirisasi Kelapa yakni, pendirian rumah produksi atau workshop pengolahan kelapa.
Serta, penyediaan mesin pengolah minyak kelapa, alat pembakaran arang, dan alat pengepakan. Juga Pelatihan teknis dan manajemen usaha kecil bagi masyarakat lokal.
Selain itu, sebutnya koneksi ke pasar nasional dan internasional serta pendampingan UMKM. Dan akses modal dan pembentukan koperasi produksi berbasis petani.
Rahantan juga mendorong Pemkot Tual agar mengambil peran aktif sebagai fasilitator utama, serta menjalin kemitraan dengan kementerian teknis dan lembaga pendukung pusat.
Politeknik Negeri Tual Gelar Paparan Visi Misi Calon Direktur 2025-2029 |
![]() |
---|
Lapak Pedagang Kaki Lima Kembali Menjamur di Pasar Marren Tual |
![]() |
---|
Digitalisasi Distribusi Beras SPHP, Pedagang Ngaku Lebih Praktis |
![]() |
---|
Pengendalian Inflasi, Pemkot Tual Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Seram Bagian Timur |
![]() |
---|
Wawali Tual Harap Pasar Murah Bantu Ringankan Beban Warga Menengah Kebawah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.