Miss Youth Indonesia

Kebohongan Jais Ely Rusak Kepercayaan Publik: Netizen Desak Mundur dari Dispar Maluku

Padahal, keluarga Efrita telah mendatangi Kantor Dispar sejak akhir Mei 2025 untuk berkoordinasi.

|
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Jenderal Louis
MISS YOUTH - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Jais Elly angkat bicara soal keberangkatan Efrita Trifena Lamerkabel, finalis Miss Youth Indonesia perwakilan Provinsi Maluku, menuju Jakarta menggunakan pesawat Hercules. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Polemik terkait pernyataan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Maluku, Jais Elly, mengenai keikutsertaan Efrita Trifena Lamerkabel di ajang Miss Youth Indonesia, semakin memanas. 

Elly yang sebelumnya mengklaim tidak ada koordinasi dari pihak Efrita, kini menghadapi desakan kuat dari netizen agar dicopot dari jabatannya. 

Padahal, keluarga Efrita telah mendatangi Kantor Dispar sejak akhir Mei 2025 untuk berkoordinasi.

Situasi ini semakin kompleks mengingat Jais Elly juga merangkap jabatan sebagai Plh. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku. 

Berbagai komentar pedas membanjiri media sosial, menyuarakan kekecewaan dan tuntutan pemecatan.

"Pecat kadis. Saja. Zn bermutu," tulis akun Jeffry Van Jevox. 

Baca juga: Kadispar Maluku Jais Elly Akui akan Malu, Singgung Miss Youth Maluku Tanpa Koordinasi

Baca juga: TPID Kota Tual Beraharap Penyaluran Beras Subsidi Tak Terkendala Aplikasi

Akun Abdullatif Tatakiba Wadjo juga menyerukan, "copot jais ely dari semua jabatan…kadis parawisata mengganggu elektabilitas pemerintah propinsi maluku." 

Senada, Arsani Maruapey berkomentar, "Kadis bagini layak di ganti, kalo mau Maluku bagus, maunya cuci tangan saja, akan su heboh baru kasi salah orang. Gubernur musti ganti kadis model bagini."

Pernyataan kontradiktif antara Kepala Dinas Pariwisata dan pihak keluarga finalis Miss Youth ini jelas telah merusak kepercayaan publik dan memicu reaksi keras. 

Bola panas kini berada di tangan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, untuk menanggapi desakan publik yang semakin masif ini.

Pengamat kebijakan publik, Thomas Madilis, menilai kinerja Jais Elly dapat menjadi beban dan bahkan aib bagi pemerintahan Gubernur Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath.

"Jika Kadis mengatakan sebelumnya tidak ada komunikasi, berarti Kadis ini tidak peka terhadap tupoksinya dia sendiri," tegas Madilis. 

Kekhawatiran Madilis bahkan mengarah pada kemungkinan Jais Elly dicap gagap teknologi (gaptek) karena minimnya informasi yang ia dapatkan terkait penyelenggaraan Miss Youth.

"Jadi kalau memang dia berbohong hari ini, maka dia juga pembohong sejak menduduki jabatan-jabatan sebelumnya. Dia tidak layak dan harus dicopot," tutup Madilis dengan nada tegas. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved